Medan – Merasa apa yang dilakukannya di masa lalu salah, seorang mantan teroris kini mengaku telah bertobat dan berbalik untuk mengajarkan Islam yang damai, jauh dari kebencian dan ajakan permusuhan dengan mendirikan sebuah pesantren.
Adalah Khoirul Ghazali, seorang mantan kombatan kelompok teroris yang pernah terlibat kasus perampokan di bank CIMB Niaga beberapa tahun lalu yang kini mengaku begitu menyesali perbuatannya itu. Ia mengatakan apa yang lakukan di masa lalu sama sekali tidak memberikan manfaat untuk dirinya.
“Sebagai kepala keluarga, saya tidak bisa menafkahi keluarga. Anak dan istri saya juga dikucilkan masyarakat,” katanya dalam salah satu sesi Dialog Pencegahan Terorisme dan ISIS yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) di Medan kemarin, Rabu 10/02/2016.
Dalam kesempatan itu juga menyatakan selama menjalani masa tahanan ia banyak melakukan perenungan dan akhirnya semakin menyadari bahwa perbuatannya di masa lalu (bergabung dengan kelompok teroris) sangat salah. Meski demikian, ia tidak mau terus-terusan dihantui oleh masa lalu kelamnya itu, “Biarlah itu menjadi masa lalu saya, sekarang ini saya hanya ingin membahagiakan keluarga,” katanya.
Ghazali tampak sangat serius dengan pertobatannya itu, ia bukan saja mulai aktif melakukan dakwah tentang islam yang damai, ia kini bahkan telah mendirikan pesantren di kawasan Kutalimbaru, Deli Serdang, Sumatera Utara. “Saya sadar, apa yang (dulu) saya perjuangkan itu salah,” tutupnya.