Jakarta – Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian menyebutkan empat indikator yang dapat mendukung keberhasilan Pemilu 2024. Pertama adalah kemananan dan kelancaran, yakni tidak adanya gangguan dalam pelaksanaan Pemilu.
“Termasuk mengenai masalah distribusi logistik, kesiapan logistik, dalam hal ini Kementerian Dalam Negeri membantu KPU, Bawaslu, dan Dewan Kehormatan Penyelenggara Pemilu (DKPP),” ujar Tito saat menghadiri Dialog Kebangsaan bersama Partai Politik dalam rangka Persiapan Pemilu Tahun 2024 di The St. Regis Hotel, Jakarta, Senin (13/3/2023).
Kedua, lanjut Tito, adalah tingginya partisipasi pemilih. Menurutnya, pada Pemilu 2019, Indonesia menjadi salah satu negara yang memiliki partisipasi pemilih tertinggi di dunia.
“Karena partisipasi pemilih yang tinggi itu akan memberikan legitimasi yang kuat kepada siapapun yang menang menjadi pemerintah,” tuturnya.
Ketiga, sebut Tito, tidak terjadinya konflik terutama yang bisa memecah persatuan dan kesatuan bangsa.
“Terlebih lagi konflik kekerasan, tidak boleh terjadi. Ini adalah indikator penting, karena kita tahu bahwa polarisasi akan berpotensi konflik. Apabila terjadi konflik, konfliknya harus di-manage supaya tidak menjadi pemecah persatuan dan kesatuan bangsa,” kata mantan Kepala BNPT ini.
Terakhir, menurut Tito, indikator kesuksesan Pemilu yang keempat adalah seluruh program pemerintah baik pusat maupun daerah harus tetap berjalan pada jalurnya on the right track.
“Karena yang kita khawatirkan misalnya, ketika tahun politik 2023 berjalan dan 2024 puncaknya, semua akan lupa, semua akan larut dalam upaya power struggle, pemenangan, semua sibuk pemenangan akhirnya program pemerintah daerah ditinggalkan, [dan akhirnya] rakyat menjadi korban,” ungkapnya.