Jakarta – Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, meminta anggota Satpol PP mencegah gerakan-gerakan yang dicurigai mengarah ke radikalisme dan terorisme di lingkungannya. Menurut Mendagri, penanganan bahaya radikalisme dan terorisme bukan semata menjadi tanggung jawab TNI, Polri, dan BIN. Melainkan menjadi tanggung sama bersama.
“Sebagai anggota Satpol PP mencermati lingkungan Anda, di mana Anda bertugas, karena gerakan-gerakan yang berkaitan dengan radikalisme terorisme itu bisa muncul setiap saat. Dan ini bukan tanggung jawabnya TNI, kepolisian, BIN, tapi juga tanggung jawab kita bersama radikalisme terorisme,” tegas Mendagri dalam sambutannya pada rapat koordinasi nasional (rakornas) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) seluruh Indonesia di Media Tower Hotel, Gunung Sahari, Jakarta Pusat, Rabu, (5/12).
Baca juga : Sepanjang 2017, Angka Kematian Akibat Terorisme Turun 27%
Selain itu, Tjahjo juga mengingatkan Satpol PP untuk bersikap netral dalam menjaga ketertiban Pemilu 2019. Hal itu sejalan dengan Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) RI.
“Tugas Satpol PP harus netral dan enggak boleh ikut berkampanye memilih siapapun paslon,” tuturnya.
Tjahjo juga berpesan agar para petugas Satpol PP jugs lebih aktif dalam berbagai hal. Misalnya mensosialisasikan kepada masyarakat untuk menggunakan hak pilih dan pentingnya melakukan perekaman e-KTP.