London – Pemerintah Inggris pada Selasa (18/7/2023), menyebut Kelompok militan Al Qaeda dan Islamic State (IS) sedang merencanakan serangan besar di Inggris.
Menteri Dalam Negeri Suella Braverman mengatakan, sebagaimana dikutip The National (18/7), bahwa kedua kelompok militan itu mejadi ancaman utama yang akan dihadapi Inggris dalam waktu dekat.
Selama tahun lalu, ada sekitar 800 investigasi yang telah dilakukan kepolisian Inggris. Sekitar 169 investigasi berujung penangkapan dengan 39 investigasi di dalamnya berupa tahap akhir penyerangan
Braverman menguraikan bahwa telah ditemukan temuan terbaru terkait ekstrimisme di Inggris.
“Terorisme tetap menjadi ancaman utama,” kata Braverman. “Terorisme menjadi semakin tidak dapat diprediksi, membuat kasus lebih sulit untuk dideteksi dan diselidiki.”
Braverman mengatakan terorisme menyumbang tiga perempat dari beban kerja MI5, dinas keamanan Inggris.
Dia menambahkan bahwa bulan lalu pihak keamanan telah menggagalkan rencana anggota ISIS yang berusaha melakukan serangan pada pertemuan publik di Inggris.
Jenderal Abdul Wahab Al Saadi, perwira kontra-terorisme paling senior Irak, membenarkan hal dan menyebut bahwa ISIS memiliki basis di Inggris dan mereka sedang merencanakan serangan besar.
“Saya dapat memberi tahu Anda bahwa dari informasi yang kami temukan di lokasi salah satu penggerebekan kami baru-baru ini, serangan berikutnya akan dilakukan di Inggris Raya,” katanya kepada Daily Mirror.
Kabar tersebut muncul setelah pasukan Irak menggerebek sebuah lokasi dan membunuh puluhan militan di negara tersebut.
“Al Qaeda dan ISIS sekarang merupakan ancaman yang sangat berbeda bagi rakyat kita. Kami tidak boleh berpuas diri. Para teroris sedang bermetamorfosis dan kita harus tetap waspada,” ujar Braverman lagi.
“Ketidakstabilan di Afghanistan, Suriah, dan Afrika Timur berarti bahwa kelompok-kelompok yang berafiliasi dengan Al Qaeda dan ISIS beroperasi dengan kebebasan yang lebih besar lagi.” pungkasnya.