Mencoba Eksis Lagi, ISIS Serukan Serang Negara-Negara Arab

Mencoba Eksis Lagi, ISIS Serukan Serang Negara-Negara Arab

Jakarta – Militan ISIS mencoba eksis lagi setelah hancur lebur di wilayah kekhalifahan mereka, Suriah dan Irak. Kini, sisa-sisa anggota memilih bersembunyi dan menghilangkan identitasnya agar tidak ditangkap dan dihukum berat.

Di tengah persembunyiannya, sebagian eks ISIS masih sempat menyerukan agar para anggotanya yang tercecer kembali bergerak dan menyerang negara-negara Arab seperti Arab Saudi, Uni Emirat Arab, Doha, Bahrain, Palestina, Mesir, dan lain-lain. Menurut ISIS, negara-negara itu patut diserang karena telah murtad.

Seruan itu disampaikan juru bicara ISIS, Abu Hassan Al-Muhajir melalui rekaman suara. Dalam rekaman itu, Al-Muhajir meminta seluruh anggota kelompok teroris itu untuk mencurahkan amarah terhadap pemimpin negara Arab.

Dalam rekaman yang dirilis ke sebuah grup obrolan aplikasi pesan instan Telegram itu, Al-Muhajir menganggap tidak ada bedanya antara memerangi Arab Saudi, Mesir, Iran, dan Palestina dengan menyerang Amerika Serikat dan Eropa.

Dia menganggap negara Arab sudah tersesat dari ajaran Islam yang sesungguhnya. Al-Muhajir pun menyebut negara Arab pantas diperlakukan lebih keras karena mereka lebih jahat terhadap Islam.

Al-Muhajir juga menyerukan pejuang ISIS untuk lebih banyak membunuh umat Muslim, tidak hanya Syiah yang dianggap sesat, tapi juga kaum Sunni.

Dalam rekaman itu, ISIS juga menyerukan serangan terhadap Irak yang akan melangsungkan pemilihan umum pada 12 Mei mendatang. Al-Muhajir mengatakan siapa saja yang bekerja sama dengan pemerintah Irak akan menjadi target serangan kelompoknya.

“Tempat-tempat pemungutan suara dan orang-orang di di dalamnya menjadi target pedang kami. Jadi menjauh lah, jangan mendekati tempat-tempat itu,” kata Al-Muhajir dikutip dari laman cnnindonesia.com.

Dia juga mengejek Presiden AS Donald Trump. Al-Muhajir menyebut Amerika kehilangan pengaruhnya di bawah kekuasaan Trump, meski tak menyebut presiden ke-45 itu secara langsung.

“Lihat lah kalian Amerika, kalian penjahat yang sedang bingung dan tersesat dengan tujuan-tujuanmu yang berantakan. Kalian sekarang dipaksa untuk mengemis dan mengikuti keinginan musuh,” ucap Al-Muhajir merujuk pada kedekatan AS dan Rusia.

Seruan itu merupakan yang pertama sejak 10 bulan terakhir. Pada Juni 2017, Al-Muhajir juga menyerukan para pengikut kelompoknya untuk menghasut serangan dan teror ke Amerika Utara dan Eropa.

Saat itu, dia juga mendorong para pengikut ISIS untuk melakukan serangan lone-wolf di Eropa, termasuk Rusia. Saat itu, pengaruh kelompok pimpinan Abu Bakr Al-Baghdadi itu melemah setelah kalah di Raqqa, Suriah, dan Mosul, Irak.