Menangis dan Minta, Umar Patek: Saya Ingin Mendarmakan Hidup Untuk Bangsa dan Jadi Duta Perdamaian

Menangis dan Minta Maaf, Umar Patek: Saya Ingin Mendarmakan Hidup Untuk Bangsa dan Jadi Duta Perdamaian

Lamongan – Hisyam alias Umar Patek tak kuasa menahan tangis saat meminta maaf kepada keluarga korban Bom Bali, baik yang dalam negeri maupun di Australia. Permintaan maaf itu disampaikan Umar Patek di komplek Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP) yang dipimpin eks teroris Ali Fauzi di Desa Tenggulun Kecamatan Solokuro, Lamongan, Selasa (13/12/2022).

Seperti diketahui, Umar Patek baru saja bebas bersyarat setelah menjalani hukuman selama 11 tahun di Lapas Kelas 1 Surabaya di Porong, Rabu, (7/12/2022). Kepulangan Umar Patek disambut oleh Ketua Yayasan Lingkar Perdamaian (YLP), Ali Fauzi yang juga mantan teroris adik trio bomer Bali.

Menurut Umar apa yang ia lakukan itu nantinya akan dimintai pertanggungjawaban di akhirat. Ia pun meminta maaf pada keluarga keluarga Bom Bali 1 yang ada di Indonesia, utamanya di luar negeri. Umar Patek mengaku, pada saat itu sebenarnya sudah menentang agar bom tersebut tidak diledakkan karena akan banyak nyawa manusia yang berjatuhan.

Namun bom Bali 1 tetap diledakkan hingga mengakibatkan 202 orang termasuk warga negara asing meninggal dunia. Saat ia tiba di Bali, semua rencana sudah siap 90 persen, hingga akhirnya bom itu diledakkan oleh kelompoknya.

“Apapun dulu dan bangsa mereka, saya minta maaf dan saya juga minta maaf kepada warga Australia yang telah terdampak bom Bali 1 itu, saya memohon maaf itu semuanya,” kata Umar Patek yang tak kuasa membendung air matanya,” kata Umar Patek dikutip dari Tribunnews.com.

Saking sedihnya saat mengungkapkan permintaan maafnya, Umar Patek sempat terhenti, suaranya hilang karena tak kuasan menahan tangis. Bahkan Ali Fauzi yang duduk di kiri Umar Patek juga terlihat berkaca-kaca.

Semua sudah terjadi, kini Umar Patek hanya bisa menyesali perbuatannya dan terus memohon ampun kepada Allah SWT dan keluarga korban atas apa yang telah ia lakukan.

Dalam keterangan pers itu, Umar Patek bahkan berkali-kali meminta maaf kepada masyarakat Bali khususnya dan Indonesia pada umumnya agar memaafkan kesalahannya.

“Jadi apa yang sudah saya perbuat itu nanti akan saya pertanggungjawaban di hadapan Allah SWT di akhir nanti. Dan saya hanya bisa mohon ampun kepada Allah dan keluarga korban,” kata Umar.

Kini, ia mengecam keras segala bentuk perilaku intoleran. Ia mengajak orang-orang yang saat ini masih belum insyaf untuk kembali ke pangkuan NKRI, karena apa yang dilakukan itu menurutnya sudah salah besar.

Umar Patek memastikan, di sisa – sisa hidupnya, ia akan berbuat baik untuk bangsa dan negara. Dan akan menjadi duta perdamaian. Ia bersama Ali Fauzi di YLP akan berusaha untuk kampanye pada kawan-kawannya yang masih hidup dalam kesesatan.

“Setelah bebas ini saya akan mendarmakan hidup saya bagi Bangsa Indonesia dan saya siap ikut memberantas terorisme di Indonesia dan saya juga menderadikalisasi napi teroris yang ada di setiap lapas,” katanya.

Umar mengaku, titik balik pemikirannya terjadi saat ia merenung dalam penjara. Saat itu, ia selalu keluarga yang ditinggalkannya. Apalagi tindakan masa lalunya sama sekali tidak didukung oleh keluarganya. Juga perasaan salah dan dosa yang selalu menggelayutinya setiap saat terutama kepada para korban dan keluarganya.

Umar Patek telah berikrar dan berkomitmen menjadi pribadi yang lebih baik, juga siap menjalankan serangkaian program deradikalisasi yang diberikan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT).

“Saya bersedia membantu dan menanggulangi aksi terorisme, saya patuh dan tunduk dengan pemerintah memberi bantuan bagaimana cara meredam gempuran aksi teror di Indonesia,” ungkapnya.

Ini adalah kali pertama kehadiran Umar Patek di YLP dan kemunculan pertama pasca kebebasannya. Umar Patek dijemput Ali Fauzi di kediamannya di Sidoarjo. Kedatanganya cukup mengejutkan dengan blangkon yang dikenakan Umar Patek ditambah badannya sedikit gemuk.

Tampak momen kehangatan saat Umar menginjakan kaki di YLP. Sejumlah kombatan dan eks napi teroris menyambut kedatangan Umar Patek.

“Inilah mas Umar, orang yang paling dicari oleh pemerintah Amerika Serikat dan kepalanya sempat dihargai setara 4 milyar, kini dia berubah dan meneguhkan diri kembali ke pelukan NKRI,” kata Ketua YLP, Ali Fauzi.

Ali Fauzi menegaskan, pihaknya siap berkolaborasi bersama Umar Patek menjadi duta perdamaian dan meninggalkkan faham radikalisme ekstremisme.

“Saya yang menjadi penjaminnya, beliau menyatakan setia pada NKRI. Maka dengan ini harapannya biasa bersama-sama menumpas faham terorisme,” tandas Ali Fauzi.

Ali Fauzi mengenal betul bagaimana kepribadian Umar Patek. Ia memastikan jika Umar sudah kembali ke NKRI dan akan berjuang bersamanya untuk mengikis dan menyadarkan mereka yang menurutnya berada di jalan yang sesat.