Jakarta – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta alumni Perguruan Tinggi Keagamaan Islam Negeri (PTKIN) menjadi garda terdepan dalam melawan ideologi intoleran.
“Saya ingin mengingatkan di forum yang luar biasa ini, di tengah maraknya paham intoleransi, kehadiran alumni perguruan tinggi keagamaan negeri menjadi sangat penting dan signifikan,” ujar Menag dalam keterangannya di Jakarta, Selasa (8/8).
Pesan tersebut disampaikan Menag saat memberikan sambutan pada Sidang Senat Terbuka Wisuda Sarjana ke-65, Magister ke-38, dan Doktor ke-14 Universitas Islam Negeri (UIN) Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.
Menurut Menag alumni dan mahasiwa UIN memiliki dua keunggulan yakni ilmu umum dan ilmu agama. Maka dari itu perannya menjadi penting dalam melawan perilaku intoleran.
“Saya yakin para alumni, wisudawan dan wisudawati mampu melakukan ini. Negeri ini diperuntukkan untuk semua golongan, kelompok, dan agama,” kata dia.
Dalam wisuda UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi kali ini diikuti juga wisudawan non muslim. Menag berharap ke depan lebih banyak lagi mahasiswa non muslim yang kuliah di PTKIN.
Menag juga berpesan kepada para alumni untuk tidak menyia-nyiakan pengorbanan yang telah dilakukan dan tidak berhenti menuntut ilmu.
“Teruslah belajar dan berkarya karena ini penting, bukan hanya untuk diri sendiri, melainkan bagimana ilmu ini pasti akan berguna dalam pengabdian kita kepada masyarakat, bangsa dan agama,” kata Menag.
Dalam gelaran wisuda tersebut, Yaqut menyerahkan penghargaan kepada para wisudawan dan wisudawati terbaik UIN Sulthan Thaha Saifuddin Jambi.