Jakarta – Tindakan intoleransi masih terjadi di Indonesia. Untuk itu,
dialog kebangsaan sangat penting agar peristiwa di Kampung Poncol,
Kelurahan Babakan, Kecamatan Setu, Serpong, Tangerang Selatan, Banten
tidak terulang.
Menyikapi hal ini, Gerakan Kristiani Indonesia Raya (Gekira)
mengadakan dialog kebangsaan dan rapat kerja yang mengangkat tema,
“Merawat Perbedaan Mewujudkan Persaudaraan dan Keadilan Sejati” pada
akhir pekan lalu.
Acara ini dihadiri, Menteri Agama (Menag) Yaqut Cholil Qoumas, Ketua
Persekutuan Gereja Indonesia Pendeta Gomar Gultom, Sekretaris
Eksekutif Komisi Hubungan antara Agama dan Kepercayaan Konferensi Wali
Gereja Indonesia, Romo Agustinus Heri Wibowo, Wakil Ketua Komisi VIII
DPR Abdul Wachid, dan Pimpinan Pusat Gekira Agnes Marcellina Tjin.
Menag Yaqut Cholil Qoumas meminta agar seluruh elemen masyarakat ikut
terlibat secara aktif dalam rangka merawat persatuan dan toleransi
antarumat beragama yang begitu majemuk dan beragam di Indonesia ini.
“Acara ini bagus dalam merawat kebinekaan bangsa ini, saya kira kalau
semua partai ambil bagian menyelenggarakan dialog kebangsaan dan jadi
bagian dari rakernas ini. Saya kira ke depan akan menjadi instrumen
untuk dapat merawat keberagaman dan toleransi antarumat beragama di
Indonesia saat ini,”ungkap Gus Yaqut, dikutip Senin (5/8/2024).
Gus Yaqut pun mengapresiasi apa yang dilakukan Gekira dan Partai
Gerindra yang ambil bagian dalam rangka ikut merawat toleransi di
tengah kondisi kemajemukan antarumat beragama.
“Saya memberikan apresiasi yang tinggi kepada Gekira dan Partai
Gerinda yang luar biasa ambil bagian dalam rangka merawat toleransi
antarumat beragama yang begitu beragam dan majemuk di
Indonesia,”ucapnya.
Ketua Dewan Pembina Gekira Hashim Djojohadikusumo mengatakan, dialog
kebangsaan penting untuk terus dilakukan di tengah masyarakat
Indonesia yang beragam. Menghadapi tantangan Indonesia yang kompleks,
dialog kebangsaan sangat perlu. (