Sebagai organisasi masyarakat yang telah menyebar dan mengakar di masyarakat Indonesia, NU adalah organisasi yang selalu ada mulai dari masa perjuangan mengusir penjajah, mendirikan Indonesia, hingga merumuskan konsep kenegaraan untuk Indonesia. Karenanya NU memiliki tanggungjawab untuk terus menjaga agar Indonesia aman dari berbagai gangguan, termasuk yang datang dari penyebaran paham radikalisme yang mencoba menghianati NKRI.
Hal ini disampaikan oleh ketua tanfiz PBNU, Dr. KH. Mahsudi Suhud dalam dialog pencegahan paham ISIS bersama suriah NU dan Kyai langgar se-Jember dan Lumajang yang diselenggarakan oleh BNPT bekerjasama dengan Sarbumi. Pada kesempatan ini beliau juga menyampaikan bahwa NU memiliki komitmen penuh untuk memperjuangkan keutuhan bangsa.
PBNU, menurutnya, adalah wujud dari perjuangan tersebut, karena baginya, makna terselip dari PBNU adalah Pancasila, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, dan Undang-undang 1945.
Gaya penyampaiannya yang menggelegar namun penuh dengan selipan guyonan khas NU itu menyedot perhatian penuh dari sekitar 400 kyai langgar yang memadati halaman pesantren Mambaul Ulum, Jember. Maka tidak heran, dalam sesi ini sering sekali pecah tawa riang dari para peserta. Beliau juga mengajak warga NU untuk berperan aktif dalam menjaga NKRI dengan berdasar pada ajaran NU.
“Tunjukan satu saja sila dalam pancasila yang bertentangan dengan Islam”, tantang beliau kepada para peserta, “Ada tidak? Tidak ada! Itulah sebanya kenapa kita tidak perlu lagi melawan NKRI, karena Negara ini telah mengakomodir hukum-hukum Islam”, jelasnya. “Islam sangat menghormati kehidupan setiap makhluk Allah, jangankan untuk membunuh manusia, untuk membunuh semut pun kita diminta untuk sangat berhati-hati”.
Tidak lupa beliau juga menyampaikan bahwa NU saat ini merupakan organisasi dengan jumlah anggota terbanyak sedunia, “Itu masih jumlah anggota yang hidup, belum lagi yang sudah meninggal” jelasnya yang kemudian disambut tawa para peserta. “Ini serius, lha wong di NU anggota yang sudah meninggal masih dikirimi doa”.
Dengan jumlah massa yang sangat besar ini, warga NU yang tersebar bukan saja di seluruh penjuru Indonesia, tetapi juga telah ada di banyak negara lain ini memiliki kekuatan untuk menjaga agar Indonesia tetap damai dan aman.
Dalam penutup ceramahnya, beliau kembali menekankan bahwa menjaga keutuhan bangsa adalah bagian dari jihad, karenanya menolak keutuhan NKRI adalah penolakan terhadap Jihad.