Tanjungpinang, FKPT Center – BNPT dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Kepulauan Riau, Kamis (24/9/2020), menggelar kegiatan Ngopi Coi: Ngobrol Pintar Cara Orang Indonesia. Kegiatan ini merupakan forum dialog untuk memahami fungsi dan peran media sebagai bagian dari upaya pencegahan terorisme.
Kepala Subdirektorat Pengawasan BNPT, Muhammad Chairil Anwar, dalam sambutannya mengatakan media, baik pers maupun media sosial, memiliki kemampuan propaganda lewat indormasi yang ditampilkannya. Oleh karena itu pengelola media diharapkan memiliki pengetahuan seputar pencegahan terorisme.
“Jika media massa pers maka awak redaksinya harus memliki sensitifitas terhadap deradikalisasi, sementara media sosial apa yang ditampikkannya adalah tugas kita semua yang menggunakan untuk tidak menyalahgunakannya,” ungkap Chairil.
Pada kegiatan yang menghadairkan aparatur kelurahan dan desa, awak media, dan staf Humas tersebut, BNPT dan FKPT mendorong untuk dipahaminya bahaya terorisme yang ideologinya saat ini banyak disamarkan dan disebarluaskan lewat media.
“Oleh karena itu penting kami tekankan untuk setiap informasi yang ditampilkan di media sikonstruksikan untuk kepentingan deradikalisasi,” tambah Chairil.
Kepala Badan Kesbangpol Provinsi Kepulauan Riau, Lamidi, mengamini bahwa funsgi media saat ini sangat vital, tidak hanya menjadi kontrol sosial melainkan juga mengubah persepsi atas sebuah penilaian.
“Untuk itu kami minta masyarakat tidak mudah percaya dengan informasi yang diterima. Budayakan cek kebenaran, klarifikasi tentang kebenaran dan manfaatnya,” ungkap Lamidi.
Sementara mantan Ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo, berpesan kepada peserta dari kalangan jurnalis untuk tidak sekali-kalinya mengglorifikasi sebuah fakta peristiwa. Tanpa disadari, glorifikasi terhadap peristiwa terorisme dapat mengakibatkan dukungan secara tak langsung terhadap pelaku, kontra dengan tujuan pencegahan terorisme.
“Berbicaralah tentang kebenaran atau realita,” kata Yosep.