Membentuk Sinergitas Antar Instansi dalam Penanganan Terorisme

“Paska kejadian bom paris dan serangkaian bom lainnya, muncul statement dari masyarakat bahwa mereka tidak akan protes saat diatur sedemikan rupa, asalkan mereka (masyarakat) aman,” kata Deputi II BNPT Irjen Pol. Drs. Arief Dharmawan SH, MH, MM. pada sambutan pembukaan kegiatan “Sharing Informasi Dalam Rangka Penanggulangan Terorisme” di Jakarta, kamis (31/03/2016).

Hal tersebut harus ditindak lanjuti oleh pemerintah dalam hal ini instansi-intansi yang terkait dalam hal pengamanan masyarakat umum khususnya dari resiko tindak serangan terorisme.

Turut hadir dalam kegiatan ini Direktur Pembinaan kemampuan BNPT Kombes Pol. Drs. Fachrudin SH, Kasubdit Pelatihan BNPT Kombes Pol. Supriyanto SH, Wagub DKI Jakarta yang diwakili Kepala Kesbangpol DKI Jakarta Dr. H. Ratiyono MMSi, Ditreskrimum Polda Metro Jaya Kombes Pol. Krishna Murti, pejabat dari Kodam Jaya Kolonel Puja, Kadis Pemadam Kebakaran DKI Jakarta Dr. H. Subejo SH, MSI, Kadis BNPB DKI, para Kapolres se-Jakarta, para Dandim se-Jakarta, serta para Kadis Pemda DKI Jakarta.

Deputi II BNPT, Arief Dharmawan menekankan “kegiatan ini adalah tahap awal kita kumpul semua dalam penanganan terorisme.”

“Fokus pertama adalah P3K, bagaimana pertolongan pertama saat terjadi serangan terror. Yang pasti kita harus bersinergi satu sama lain, dengan cara harus menghargai semua intansi,tidak lagi ada ego sektoral dalam penanganan aksi teror,” ucapnya.

Menurut Krishna Murti, semenjak berakhirnya perang dingin sekitar tahun 2000-an, munculah Amerika sebagai hegemoni kekuatan dunia. Hal tersebut akhirnya yang melahirkan kekuatan-keuatan radikal di negeri-negeri Arab sebagai dampak dituntutnya mereka menjadi negara liberal. Pada tahap awal muncul lah Al-qaeda. Pada awalnya Al-qaeda tidak dianggap sebagai musuh yang mengancam, sampai pada akhirnya Al-qaeda berhasil menembus Pentagon (pusat keamanan Amerika Serikat). Sejak saat itu muncul lah kelompok-kelompok radikal terorisme yang lain, sampai ISIS yang sangat terkenal diseluruh belahan dunis sekarang ini. Tindak pidana terorisme di indonesia tidak terlepas dari tindak terorisme di belahan dunia lain yang sama-sama diketahui didalangi oleh ISIS.

“Dibentuknya BNPT adalah untuk mengajak kita semua membangun sinergitas antar intansi sebagai perwakilan pemerintah yang hadir di tengah-tengah masyarakat dalam penanganan aksi terror,” ucap Krishna.

Krishna juga mengajak meningkatkan sinergitas tersebut dibawah new form of organizations yang dalam hal ini adalah BNPT, sehingga tidak ada lagi ego sektoral yang selama ini cukup menghambat penanganan masalah terorisme.