Membangun kerukunan dan toleransi antarumat beragama, fondasi penting dalam menjaga kedamaian dan persatuan bangsa

Subang – Di tengah dinamika sosial yang semakin kompleks, dan perlu upaya konkret untuk memperkuat nilai-nilai kerukunan di tengah keberagaman dengan melibatkan masyarakat lintas agama, maka membangun kerukunan dan toleransi antarumat beragama merupakan fondasi penting dalam menjaga kedamaian dan persatuan bangsa.

Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) provinsi Jawa Barat sebagai mitra strategis Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik Indonesia (BNPT RI) memiliki peran penting dalam memperkuat nilai persaudaraan, kepedulian sosial, serta kesadaran akan pentingnya harmoni dalam kehidupan berbangsa dan beragama.

Untuk itulah BNPT bersama FKPT Jawa Barat menggelar acara Silaturahmi Kerukunan Beragama dan Toleransi sekaligus Bakti Sosial dan Penanaman Pohon. Hal ini dilakukan sebagai upaya menumbuhkan semangat toleransi dan kebersamaan dalam wujud aksi nyata, yaitu peduli terhadap sesama dan peduli terhadap lingkungan sebagai simbol kehidupan dan keberlanjutan.

Hal tersebut dikatakan Kepala BNPT RI, Komjen Pol (Purn) Eddy Hartono, S.Ik., MH., dalam sambutannya pada acara tersebut yang berlangsung di Kawasan Kp. Wisata Lembur Cigarugak, Desa Sidajaya, Kec. Cipunagara, Kabupaten Subang, pada Sabtu (13/12/11).

“Kerukunan beragama mencakup sikap saling menghormati, berdampingan damai, dan menolak kekerasan atas nama agama menjadi kekuatan di tengah kemajemukan Indonesia,” ujar Komjen Pul (Purn) Eddy Hartono.

Seperti diketahui bahwa acara Sosialisasi Kerukunan Beragama dan Toleransi Bakti Sosial dan Penanaman Pohon ini juga diinisiatori oleh H. Urip Soeripto yang merupakan tokoh setempat sebagai tokoh penggerak masyarakat dan penanggung jawab pengembangan Kp. Wisata Lembur Cigarugak.

Dijelaskan Kepala BNPT, penguatan kerukunan beragama dan toleransi merupakan fondasi yang sangat penting dalam pencegahan terorisme di tingkat akar rumput utamanya dari tingkat desa. Dimana dalam kegiatan ini juga melibatkan tokoh agama dan juga tokoh masyarakat .

“Kita kembali untuk menghidupkan kerukunan tingkat desa, kebetulan hari ini desa Sidajaya yang merupakan desa wisata dan juga untuk menstimulus perekonomian dari desa,” ujar Kepala BNPT.

Yang mana hal tersebut menurutnya sejalan dengan penjabaran daripada asta cita daripada Presiden RI, Prabowo Subianto, dimana meningkatkan, mempertahankan dan menguatkan ideologi Pancasila dan juga kerukunan hidup antar umat beragama serta meningkatkan keselarasan kehidupan harmoni antara alam dan manusia serta toleransi keberagaman.

“Dan ini juga telah dicanangkan dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) yang sudah kita saksikan bersama kolaborasi antar pemerintah dan masyarakat yang mana hari ini lengkap hadir bersama masyarakat, tokoh masyarakat, tokoh agama, sehingga desa ini menjadi percontohan. Kedepan mungkin nanti kepada lingkup yang lebih besar, lingkup nasional,” ujarnya.

Oleh karena itu menurut Kepala BNPT, melalui kegiatan bakti sosial dan penanaman pohon ini adalah wujud nyata kepedulian BNPT terhadap sesama dan terhadap alam. Yang mana ini sebagai wujud nyata pelaksanaan nilai-nilai kesetiakawanan sosial nasional untuk memperkuat kepedulian, solidaritas, dan tanggung jawab bersama dalam pembangunan kesejahteraan masyarakat, meringankan beban masyarakat, mempererat rasa kebersamaan, dan membangun semangat gotong royong.

“Saya berterima kasih kepada pemerintah daerah, tokoh masyarakat seperti pak H. Urip Soeripto dan Forkopimda, ada Kapolres, Dandim, Kejaksaan, Pengadilan, dimana semua sama sama berkolaborasi untuk menciptakan suasana kerukunan beragama dan toleransi, sehingga diharapkan kedepan bangsa Indonesia ini akan lebih baik , lebih maju dan lebih sejahtera,” ucap mantan Direktur Penegakkan Hukum BNPT ini.

Kepala BNPT  juga menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, masyarakat, dan tokoh agama dalam mencegah radikalisasi dan terorisme. Dimana negara tidak hanya menghukum semata, tapi juga memulihkan.

“Dalam konteks pencegahan terorisme bahwa pemerintah itu melakukan pencegahan, dari hulu sampai hilir.  Nah hari ini kita di sektornya hulunya, sehingga hal ini menjadi penting karena semua merasa bertanggung jawab untuk menciptakan kondisi yang kondusif, contohnya dalam konteks kerukunan antar umat beragama dan toleransi beragama di tingkat desa,” ucapnya.

Dirinya berharap melalui kegiatan ini Kp. Wisata Lembur Cigarugak dan Kabupaten Subang ini dapat menjadi model desa damai, religius, toleran, hijau, dan bersatu melawan paham kekerasan. Dirinya juga berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan secara rutin dan berkelanjutan di Jawa Barat dan provinsi lain, dengan keterlibatan semakin luas dari lintas agama dan generasi muda.

“Kami juga berharap para peserta, masyarakat dan tokoh lokal yang hadir ini bisa menjadi agen kerukunan seperti Haji Urip Soeripto dan duta toleransi yang melanjutkan edukasi damai di komunitas masing-masing,” ujar alumni Akpol tahun 1990 ini mengakhiri.

.

Sementara itu Wakil Bupati Subang, Agus Masykur Rosyadi, S.Si., MM. yang turut hadir mewakili Bupati Subang yang berhalangan hadir mengatakan bahwa pemerintah Kabupaten Subang sangat mendukung upaya BNPT dalam meningkatkan kerukunan dan toleransi masyarakat.

“Kami akan terus bekerja sama dengan BNPT dan masyarakat untuk menciptakan lingkungan yang aman dan damai. Kolaborasi lintas sektor dalam menjaga harmoni sosial serta memperkuat toleransi beragama di Kabupaten Subang ini sangat penting,” katanya.

Agus Masykur pun mengucapkan terima kasih kepada Kepala BNPT yang sudah hadir di Kabupaten Subang untuk memberikan edukasi kepada warga masyarakat dan siswa SMK yang ada di desa ini terkait dengan bahayanya radikalisme dan terorisme.

“Dan tentunya ini bagi kami sebuah kebanggaan karena dari sini kami tentu akan menebarkan nilai kebaikan dan penjelasan kepada masyarakat untuk berhati hati dengan kondisi yang memang Subang sekarang ada proses pengembangan dengan hadirnya Kawasan ekonomi khusus yang sangat dimungkinkan bisa mucul bibit bibit persoalan,: ujarnya.

Acara ini dihadiri sekitar 1.000 orang  yang terdiri dari tokoh lintas agama, masyarakat umum, organisasi masyarakat, organisasi Kepemudaan, unsur pemerintah daerah, perusahaan mitra strategis Kabupaten Subang dan Pelajar SMK Sidajaya.

Turut mendampingi Kepala BNPT dalam acara tersebut yakni Deputi bidang Pencegahan, Perlindungan dan Deradikalisasi Mayjen TNI Sudaryanto, SE., M.Han., Direktur Pencegahan Brigjen TNI Dr. Sigit Karyadi, SH.,MH., Kasubdit Kontra Propaganda Kolonel Cpl. Hendro Wicaksono, SH., M.Krim., dan Kasubdit Pemberdayaan Masyarakat Kolonel Sus. Dr. Hariyanto, S.Pd., M.Pd.

Turut hadir juga Ketua FKPT Jawa Barat RR. Desy Priatni S.H., jajaran diantaranya Kapolres Subang, AKBP Dony Eko Wicaksono, SH., S.Ik., MH., Ph.D., Sekda Kab. Subang, H. Asep Nuroni, S.Sos., M.Si., Perwakilan Kodim 0605/Subang, perwakilan Kejaksaan Negeri Subang, Satgaswil Densus 88/Anti Teror Polri, Binda Kab. Subang, BNN Kab, Subang dan unsur lainnya.