Melalui Karakter ID Pemuda di Sultra Dirangkul Dalam Pencegahan Radikalisme dan Terorisme

Kendari – Pemuda atau generasi muda menjadi sasaran utama penyebaran radikalisme dan terorisme. Pasalnya generasi muda adalah masa depan bangsa yang akan menjadi pemimpin di masa mendatang. Karean itu, generasi muda harus dirangkul dalam pencegahan radikalisme dan terorisme agar bangsa ini tetap kokoh di masa sekarang dan akan datang.

Untuk itulah Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) merangkul kalangan remaja dalam pencegahan radikalisme dan terorisme. Ketua FKPT Provinsi Sultra, Andi Intang Dulung mengatakan usia remaja atau anak muda saat ini rentan dan menjadi sasaran terpapar radikalisme dan terorisme.

Sebab di usia remaja ini, pemikiran mereka mudah disusupi dengan pemahaman radikalisme, terorisme lalu menjadi pelaku di usia muda.

“Jadi bukan orangtua, karena awal terkena di usia remaja, umur 17 ada, 19 juga ada,” kata Andi Intang, Kamis (10/8/2023).

“Mereka diberikan pemahaman yang membuat militansinya tidak bergeser lagi ketika terkena pemahaman seperti itu,” lanjutnya.

Menurutnya, , FKPT Sultra merangkul para pemuda mencegah radikalisme dan terorisme melalui berbagai kegiatan di Kampus Rakyat Terpilih Indonesia (Karakter ID), salah satunya melalui media podcast. Program itu merupakan program pelatihan kepemimpinan dari Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Republik Indonesia (RI).

“Jadi ada remaja, kelompok wartawan, tokoh agama dan perempuan dalam pencegahan radikalisme dan terorisme. Tapi untuk kali ini khusus pemuda, ada dari kampus dan SMA Sederajat se-Sultra,” terangnya.

Andi Intang menjelaskan melalui media podcast ini, para pemuda berkompetisi, saling sharing dan mengikuti pelatihan pencegahan radikalisme dan terorisme. Ia mengatakan dari 20 peserta kompetisi media podcast ini, pemenangnya akan mewakili Provinsi Sultra ditingkat nasional pada akhir tahun 2023.

“Jadi 20 orang ini gantian saling mewawancarai dengan tema pencegahan radikalisme terorisme,” ujar Andi Intang.

Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pemuda dan Pendidikan FKPT Sultra, Muh Syahrul Mubarak mengatakan kompetisi media podcast ini diikuti puluhan pemuda dari kabupaten dan kota se-Sultra. Namun berdasarkan seleksi yang dilakukan, dengan melihat potensi dan intonasi suara yang dianggap cocok untuk podcast, terjaring 20 peserta yang lanjut hingga tahap ini.

Adapun materi podcast diseleksi awal soal berbagai hal yang ada di Sultra, baik wisata, kuliner, kampung halaman di Sultra, kearifan lokal, bahkan ada yang menceritakan kisah horor di wilayah Sultra.

“Mereka mengirimkan audio podcast berdurasi 3-5 menit melalui link yang disediakan FKPT Sultra,” ujar Muh Syahrul Mubarak.

“Untuk pesertanya itu beragam ada unsur pelajar, mahasiswa, dosen dan guru, terus kita seleksi sampai ada 20 peserta ini,” lanjutnya.

Ia menjelaskan, pemenang podcast ini, selain akan mewakili Sultra ditingkat nasional, juga akan diberi gelar Simpul Sultra yang akan menghimpun peserta lainnya.

“Kegiatan ini berkelanjutan, teman-teman yang sudah ikuti Karakter ID tidak kita lepas begitu saja, tapi ada Simpul Sultra, itu menjadi komunitas mengikut dengan program FKPT, mereka menjadi dutanya FKPT,” jelasnya.