Medsos Jadi Candu, Generasi Harus Manfaatkan Dengan Baik dan Benar

Medsos Jadi Candu, Generasi Harus Manfaatkan Dengan Baik dan Benar

Semarang – Seiring dengan kemajuan zaman dan juga perkembangan peradaban manusia, teknologi juga semakin berkembang dan canggih. Alhasil di era milenial sekarang ini mereka yang tidak melek teknologi akan tertinggal dengan berbagai hal yang pasti akan berubah setiap saat.

Perkembangan teknologi dan informasi sekarang ini sangat memungkinkan membawa pengaruh yang begitu besar terhadap perkembangan para generasi muda. Media sosial seakan sudah menjadi candu bagi masyarakat khususnya kalangan remaja.

“Banyak sekali kelebihan dan kemudahan yang diberikan oleh platform sosial media sekarang ini. Dengan adanya keunggulan dan kemudahan yang diberikan oleh media sosial, generasi muda haruslah memanfaatkannya dengan baik dan benar,” ujar Direktur Pencegahan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Prof. Dr. Irfan Idris saat membuka kegiatan Pembentukan Duta Damai Santri dan Regenerasi Duta Damai Dunia Maya Regional Jawa Tengah di Semarang, Senin (12/6/2023).

Ia mengungkapkan, BNPT memiliki Pusat Media Damai (PMD) yang membentuk Duta Damai di setiap provinsi di Indonesia mempunyai tugas untuk menghasilkan sebuah produk konten-konten kreatif, membangun toleransi, serta keberagaman bangsa Indonesia. Tujuannya memberikan narasi perdamaian, menguatkan jiwa toleransi dan persatuan sesama anak bangsa.

“PMD bukan hanya menyediakan fasilitas untuk Duta Damai menjadi agen perdamaian, namun mendorong Duta Damai untuk lebih mengembangkan dalam hal teknik mendesain, dan proses membagikan produk kreatif dimedia sosial, sehingga dapat menghasilkan produk atau konten yang kompeten dan siap untuk dibagikan kepada masyarakat secara luas, terutama dalam menangkal konten-konten negatif atau menyesatkan,” lanjutnya.

Irfan berharap dengan adanya kegiatan ini, ilmu keagamaan dapat berkolaborasi dengan ilmu bermedia sosial yang dapat menjadi sebuah konten yang dapat disebarkan di dunia maya.

“Diharapkan ilmu pengetahuan yang diberikan dapat diimplementasikan dan dapat memberikan pemacu untuk kita, dalam membangun konten-konten khususnya konten perdamaian di Indonesia”, tutupnya.

Seperti diketahui kegiatan Pembentukan Duta Damai Santri dan Regenerasi Duta Damai Dunia Maya Regional Jawa Tengah diikuti oleh 120 generasi muda Jawa Tengah yang terdiri dari pegiat dunia maya dan perwakilan Pondok Pesantren di Jawa Tengah.

Pembentukan Duta Damai Santri dikuti 64 peserta dan Regenerasi Duta Damai Dunia Maya Regional Jawa Tengah 40 peserta. Mereka akan mendapatkan pelatihan selama tiga hari sampai Rabu (15/6/2023). Mereka digembleng untuk membuat konten berupa tulisan, gambar, video, dan strategi bermedia sosial oleh mentor dari PMD BNPT.

Selain itu Direktur Pencegahan Prof Irfan Idris dan Kasubdit Kontra Propaganda BNPT Kolonel Sus Drs. Solihuddin Nasution, MSi, narasumber lainnya yang membekali para peserta antara lain mantan teroris yang juga Ketua Yayasan Persadani Semarang Sri Puji, Ketua FKPT Jawa Tengah Prof Dr Syamsul Ma’arif, M.Ag, cendekiawan muslim Ulil Abshar Abdalla, dan dari Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) PBNU.