Medsos dan Terorisme, Ini Arahan Presiden Untuk Pati TNI-Polri

Jakarta – Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengumpulkan sekitar 30 perwira tinggi (Pati) TNI dan Polri di Istana Negara, Jakarta, Rabu (30/8/2017). Mereka dikumpulkan untuk diberikan pengarahan oleh Presiden mengenai soal media sosial (medsos) dan terorisme. Pengarahan ini berlangsung tertutup.

Salah seorang Pati Polri, Brigjen Pol Krishna Murti, yang kini menjabat sebagai Karomisinter Divhubinter Polri yang mengikuti pengarahan itu. Kepada wartawan mengatakan, salah satu arahan Presiden Joko Widodo adalah mengenai tingkat kepercayaan publik yang terus meningkat kepada pemerintah.

“Pak Presiden juga menyebutkan bahwa saat ini lembaga Kepresidenan itu nomor satu dan Polri memberi kontribusi dalam itu. Karena itu beliau minta itu dijaga. Kemudian mengenai survei-survei itu kan bukan survei lokal, survei internasional. Salah satunya pemerintah sekarang nomor satu di survei Gallup itu. Nah jadi kewajiban kita untuk menjaga itu dari berbagai aspek mulai dari pelayanan, Kamtibmas, penegakan hukum,” kata Krishna Murti.

Krishna Murti juga menerangkan, dalam arahannya Jokowi juga menjelaskan tantangan bangsa ke depan. Presiden menekankan bahwa keamanan menjadi kunci stabilitas negara. “Beliau menyatakan soal tantangan Indonesia saat ini yang begitu kompleks dari mulai tantangan keamanan, karena kunci stabilitas pemerintah kan salah satunya keamanan. Terus keamanan harus dijaga,” katanya.

Tidak hanya itu, soal terorisme dan radikalisme juga disinggung Presiden dalam pengarahan kepada Pati TNI-Polri. Jokowi juga menerangkan masalah perkembangan sosial media. “Beliau menyampaikan tantangan keamanan, kepada Pati seperti terorisme, radikalisme, itu tantangan di seluruh muka bumi kan. Terus perkembangan teknologi dan sosial media termasuk di dalamnya,” pungkasnya.