Kupang – Dewan Pers mendorong media massa memaksimalkan peran strategis yang dimilikinya dalam membantu penanggulangan terorisme. Salah satunya fungsi sebagai early warning.
“Pemberitaan (media massa) akan menjadi early warning ketika bisa menjadi pengingat dini terhadap potensi-potensi bahaya,” kata Ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo, saat menjadi narasumber dalam kegiatan Media Visit yang dilaksanakan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Nusa Tenggara Timur di Kota Kupang, Rabu (15/6/2016).
Media Visit BNPT dan FKPT mengunjung 4 redaksi media massa, yaitu Harian Timor Express, Pos Kupang, RRI Kupang, dan TVRI Stasiun Regional Nusa Tenggara Timur.
Stanley, demikian Yosep Adi Prasetyo disapa, menambahkan untuk bisa menjadi early warning media massa bisa mengangkat kondisi di tengah masyarakat yang merupakan akar masalah terorisme ke dalam pemberitaannya. Di antaranya isu-isu kemiskinan, kesenjangan sosial, ketidakadilan, dan sosial kultural keagamaan.
“Tadi diungkapkan oleh Kabid Penelitian FKPT, ada anak-anak muda asal Flores yang terseret ke dalam jaringan teror di Solo, dan itu dilatarbelakangi faktor ekonomi di daerah asalnya. Coba hal ini diangkat sejak dini oleh media massa, diinformasikan ke publik dan Pemerintah sedari awal, situasinya mungkin tidak akan seperti ini,” jelas Stanley.
Pemberitaan akar masalah terorisme, masih kata Stanley, juga menjadi bukti sikap proaktif media massa dalam membantu pencegahan kejahatan tersebut. “Jadi media massa memang harus proaktif, tidak hanya reaktif, tidak hanya sibuk memberitakan ketika ada peristiwa teror. Justeru ketika situasi tenang seperti ini bantu Pemerintah menemukan akar masalah terorisme agar bisa diatasi sejak dini,” tegasnya.
Media Visit adalah rangkaian kegiatan dari program Pelibatan Media Massa dalam Pencegahan Terorisme. Satu kegiatan lainnya adalah Diseminasi Pedoman Peliputan Terorisme dan Peningkatan Profesionalisme Media Massa Pers dalam Meliput Isu-isu Terorisme.
Selain Ketua Dewan Pers, kegiatan di Kupang juga menghadirkan Anggota Majelis Etik Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Indonesia, Willy Pramudya, serta beberapa orang narasumber lokal. []