Jakarta – Tragedi serangan bom di Sarinah pada 14 Januari lalu menyisakan cerita lain; di luar masiv-nya pemberitaan tentang kekejaman para teroris yang melakukan serangan bom di siang bolong, perhatian media rupanya juga tertuju pada kesigapan aparat keamanan yang berhasil melumpuhkan para teroris dalam waktu yang relatif singkat serta tanpa menimbulkan akibat fatal, padahal di lokasi kejadian ada ratusan orang yang berkumpul.
Salah satu media yang terang-terangan memberikan pujian terhadap kinerja polisi dan TNI dalam melupuhkan teroris adalah BBC. Hal itu disampaikan langsung oleh media yang berbasis di Inggris itu kepada Direktur Pencegahan BNPT, Brigjen Pol. Drs. H. Hamidin dalam sebuah kesempatan pada akhir pekan lalu.
Lebih lanjut media itu juga menyebut bahwa munculnya hashtag perlawanan terhadap terorisme di sosial media menunjukkan kedewasaan masyarakat Indonesia dalam melawan terorisme. Seperti diketahui, hanya berselang beberapa saat setelah aksi anarkis di pos polisi kawasan Sarinah, media sosial khusunya twitter ramai dengan kicauan yang menggunakan hastag #KamiTidakTakut, melalui hashtag tersebut masyarakat menunjukkan kebersamaan mereka dalam melawan terorisme. Berbagai hashtag lain pun juga turut bermunculan sebagai bentuk perlawanan terhadap aksi-aksi kekerasan. Hal ini tentu mematahkan perkiraan bahwa terorisme mampu menteror masyarakat, karena buktinya, masyarakat indonesia mampu menunjukkan perlawanan yang lebih signifikan terhadap aksi jahat itu.
“Majority Indonesians are not extremist and do not agree with those who want to apply syariah” demikian ungkap media tersebut.
Brigjen Pol Hamidin sendiri menegaskan bahwa orang Indonesia sangat menerima kemajemukan, keberagaman dan saling menghormati satu dan lainnya. Karenanya paham teror tidak akan mendapat tempat di hati mayoritas masyarakat Indonesia.
Terkait dengan kesigapan aparat keamanan negara dalam mengatasi masalah terorisme, direktur pencegahan BNPT itu menyatakan bahwa hingga kini aparat negara telah berhasil menangksp 1.065 teroris, 99 diantaranya tewas di TKP. “Semua itu luar biasa,” tutupnya.