Maulid Nabi Momen Penegasan Untuk Teladani Nilai-Nilai Hidup Rasulullah SAW

Jakarta — Umat Islam di seluruh dunia akan merayakan Maulid Nabi
Muhammad SAW 1445 Hijriah yang jatuh pada Kamis (28/9/2023).
Peringatan kelahiran Rasulullah SAW ini memiliki makna mendalam bagi
Muslim Indonesia.

Bagi warga Nahdlatul Ulama (NU), perayaan Maulid Nabi sering kali
diadakan dengan berbagai kegiatan, seperti pembacaan shalawat, ceramah
agama, dan kegiatan sosial. Wakil Sekretaris LD PBNU, KH Nurul Huda
atau yang akrab disapa Kiai Enha menjelaskan, perayaan Maulid Nabi
bermanfaat untuk menegaskan kembali sosok yang diteladani oleh umat
Islam, yaitu Nabi Muhammad SAW.

“Sebetulnya maulid itu adalah sebuah momen di mana kita melakukan
penegasan kembali terhadap Kmodel yang kita jadikan teladani.
kehidupan Rasulullah adalah model yang tidak bisa kita tolak untuk
kita teladani,” ujar Kiai Enha dikutip dari kepada Republika.id,
Minggu (24/9/2023).

Kiai Enha adalah pengasuh Pondok Pesantren Motivasi Indonesia (PMI) di
Kabupaten Bekasi. Menurut dia, pesantrennya berencana akan
memperingati Maulid Nabi 2023 pada 2 Desember 2023 mendatang.

“Kenapa di akhir? Karena maulid itu sebenarnya perayaan yang panjang,
bukan hahya Rabiul Awal, melainkan juga Rabiul Akhir, Jumadil awal,
sampai Jumadil Akhir. Biasanya empat bulan memang peringatan terhadap
maulid itu dan Pesantren Motivasi insya Allah menyelenggarakan itu,”
ujar Kiai Enha.

Namun, dia belum bisa memastikan siapa saja tokoh yang akan hadir
dalam peringatan Maulid Nabi di pesantrennya. Namun, dia berharap
nantinya tokoh nasional yang diundangnya bisa datang ke acara
tersebut.

“Sementara ini masih proses persiapan, karena masih cukup panjang.
Mudah-mudahan nanti ada tokoh nasional yang diundang,” kata dia.

Menurut dia, LD PBNU sendiri masih belum memastikan apakah akan
memperingati Maulid Nabi atau tidak. Dia mengaku masih menunggu
instruksi dari PBNU. “Karena biasanya kita kalau di lembaga dakwah
PBNU pusat menunggu arahan dari pengurus PBNU. Kemungkinan setelah
munas nanti akan disampaikan,” ujar Kiai Enha.

Kendati demikian, sebagai pengurus LD PBNU, Kiai Enha mengimbau kepada
semua pesantren-pesantren NU untuk merayakan Maulid Nabi. Begitu juga
kepada seluruh pengurus NU di tingkat wilayah.

“Jadi, peringatan maulid ini adalah bagian dari sebuah tradisi yang
sifatnya tahunan dan agendanya itu biasanya kalau di lembaga dakwah di
berbagai tingkatan itu disertakan atau dibarengi dengan kegiatan
Lailatul Ijtimak,” kata dia.