Mamuju – BNPT dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Sulawesi Barat, Kamis (19/7/2018), melibatkan 167 pelajar dalam kegiatan pencegahan radikalisme. Sejumlah guru pendamping pelajar juga tak lepas dari ajakan terlibat aktif dalam perang melawan terorisme.
Pelibatan pelajar SMA dan sederajat dalam pencegahan terorisme tersebut dikemas dalam kegiatan Workshop Lomba Video Pendek BNPT. Aktor Mathias Muchus hadir tidak hanya untuk menyampaikan materi seputar teknis pembuatan video. namun juga memotivasi keterlibatan di pencegahan terorisme.
“Kepada bapak dan ibu guru, jangan pernah takut mengajarkan kebaikan ke anak-anak kita. Semangat mereka perlu terus didorong lebih besar lagi agar kecintaan mereka kepada bangsanya tak luruh dimakan waktu,” ungkap Muchus bersemangat.
Kepemilikan rasa nasionalisme yang terungkap melalui kecintaan kepada bangsa, tambah Muchus, akan mampu menjadi benteng bagi anak-anak terhadap potensi radikalisme dan terorisme.
Aktor kelahiran Pagar Alam yang mengawali karirnya di serial TV “Losmen” tersebut juga mengatakan, langkah BNPT dan FKPT turut serta melibatkan pelajar di pencegahan terorisme sangat tepat. Apalagi pendekatan video yang digunakan diwajibkan dibuat dengan memakai gawai.
“BNPT telah mengajarkan kepada kita bagaimana mereduksi radikalisme di kalangan pelajar dengan cara yang sederhana tapi tepat. Anak-anak sekaligus diajak memanfaatkan gawainya secara positif,” urai Muchus.
Muchus yang dinobatkan sebagai aktor terbaik di Festival Film Indonesia berkat film “Istana Kecantikan” tersebut menilai, tema “Menjadi Indonesia” yang ditetapkan di lomba tahun ini juga snagat tepat sebagai respon mulai terkikisnya persatuan dan kesatuan bangsa. Kepada guru pendamping pelajar, dia berpesan Indonesia adalah negara yang kaya dan beragam, sudah seharusnya dijaga bersama-sama. “Mari jadikan anak-anak kita memiliki kemampuan berkomunikasi untuk menjaga bangsanya dengan caranya di zaman milenial ini,” pungkasnya.
Kegiatan Workshop Lomba Video Pendek merupakan rangkaian dari lomba pembuatan video untuk pelajar SMA dan sederajat yang dilaksanakan BNPT dan 32 FKPT se-Indonesia dalam tiga tahun terakhir. Melalui lomba ini, BNPT telah mampu menyuguhkan 12.000 video di media sosial Youtube sebagai kontrapropaganda terhadap radikalisme dan terorisme. [shk/shk]