Jakarta – Wakil Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Marsudi
Syuhud sepakat masyarakat wajib menjaga mulut dan jari agar tak
menyebarkan kabar bohong atau hoaks jelang Pemilu 2024. Itu penting
agar bangsa ini terhindar dari perpecahan.
“Karena itu termasuk membangun moral bangsa, jika bangsa kita kuat
untuk melawan berita hoaks, maka bangsa kita akan terhindar dari
perpecahan bahkan sampai terhindar dari peperangan,” ujar Kiai
Marsudi, Sabtu (23/9/2023).
Ia mengingatkan, perpecahan ataupun peperangan yang terjadi di
beberapa negara berawal dari adanya hoaks yang tersebar di media
sosial. Menurut dia, bangsa-bangsa yang rentan perpecahan akan mudah
untuk diadu domba dengan berita hoaks, baik dari luar maupun dalam
tanpa sadar.
“Bangsa-bangsa yang rentan perpecahan akan mudah diadu domba dengan
berita hoaks, baik dari luar yang menggunakan orang dalam dengan tanpa
sadar,” kata dia.
Kiai Marsudi menambahkan, mulai dari sekarang, semua pihak harus sadar
dan tanggap terhadap hal-hal sederhana yang dapat merugikan bangsa.
Dia menjelaskan, ajaran agama melarang untuk berbohong. Apabila dalam
melihat atau mendengar suatu kabar terbesit rasa keganjilan, maka yang
harus diutamakan adalah melakukan tabayyun.
“Ajaran agama melarang untuk berbohong, jika ada terbesit rasa
keganjilan, maka utamakan untuk melakukan Tabayyun,” jelas dia.
Peryataan itu mendukung ucapan Wakapolri Komjen Pol Agus Andrianto
yang mengingatkan masyarakat untuk menjaga kondusifitas menjelang
Pemilu 2024. Agus meminta agar masyarakat dapat menjaga pikiran,
perkataan dan perilaku agar tidak mudah menyebar berita hoaks,
terlebih ke media sosial.