Masyarakat Perlu Mengenal Ciri-ciri Kelompok Radikal

Jakarta – Ketua Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Sulawesi
Tengah Profesor Zainal Abidin menyatakan masyarakat, dalam kehidupan
sosial keagamaan perlu mengenal ciri kelompok penganut radikalisme.

“Iya, hal ini sebagai bentuk kewaspadaan dan upaya mitigasi pencegahan
penyebaran radikalisme,” kata Zainal Abidin, di Palu, belum lama ini.

Zainal yang merupakan Rais Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama
(PBNU) menguraikan empat ciri penganut radikalisme, yakni pertama
orang atau kelompok penganut radikalisme cenderung intoleran, tidak
mau berbagi pendapat dengan orang atau kelompok lain.

Kedua, memiliki sikap dan perilaku yang eksklusif, yaitu membedakan
diri dari kebiasaan orang banyak. Ketiga, memiliki sikap fanatik dan
selalu merasa benar sendiri, menganggap orang lain salah, dan keempat
sikap revolusioner dan cenderung menggunakan kekerasan untuk mencapai
tujuan.

“Empat ciri ini perlu diketahui oleh masyarakat,” ujar Zainal Abidin
yang juga Ketua MUI Kota Palu.

Guru Besar UIN Datokarama Palu ini menjelaskan bahwa seseorang atau
sekelompok orang menjadi radikal dan intoleran dipengaruhi oleh
beberapa faktor, yakni pemikiran yang menganggap bahwa segala sesuatu
harus dikembalikan ke agama/ideologi tertentu.

Kemudian, faktor ekonomi. Manusia ketika terdesak secara ekonomi, maka
dapat melakukan berbagai cara termasuk melakukan teror. Faktor politik
yang menganggap bahwa pemimpin harus memihak kepada kelompok tertentu,
serta faktor sosial, pendidikan, dan faktor psikologis.

Maka, sebut dia, upaya menangkal radikalisme harus dilakukan dengan
berbagai cara dan pendekatan melalui internalisasi nilai – nilai
budaya dan kearifan lokal.

Upaya lainnya, kata dia, memberikan pemahaman kepada umat untuk
membedakan substansi ajaran agama dengan manifestasi pelaksanaannya.

“Di samping itu mendorong umat beragama untuk mengedepankan persamaan,
bukan perbedaan. Serta mendorong umat beragama untuk saling percaya
dan tidak saling curiga dan menyalahkan,” ungkapnya.