Kupang – Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT, Mayjen. TNI. Hendri Paruhuman Lubis, meminta masyarakat Nusa Tenggara Timur terus menjaga perdamaian yang sudah tercipta. Dia meminta kasus terorisme di New Zeland dijadikan pelajaran.
Hal ini disampaikan Hendri saat menjadi pemateri di kegiatan Pelibatan Perempuan dalam Pencegahan Terorisme yang diselenggarakan oleh BNPT dan Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Nusa Tenggara Timur di Kota Kupang, Kamis (11/4/2019). Di hadapan 110 perempuan dari berbagai elemen di masyarakat, dia menilai NTT merupakan wilayah
yang damai dan merepresentasikan keragaman masyarakat di dalamnya.
“Kupang dan NTT secara keseluruhan saya lihat sangat aman, sangat damai, dan ini yang harus dijaga. Jangan sampai NTT seperti New Zealand, kelihatan damai tiba-tiba ada aksi penembakan,” ungkap Hendri.
Untuk mewujudkan pesannya, mantan Wakil Komandan BAIS TNI itu secara implisit menilai peran kelompok perempuan sangat dibutuhkan. Terlebih di pusaran perkara terorisme, saat ini sudah ditemukan adanya peningkatan keterlibatan perempuan, dari sebelumnya hanya sebagai simpatisan saat ini sudah menjadi pelaku.
“Saya hari ini senang karena sepanjang saya sampaikan materi, semuanya semangat, semuanya menyimak dengan seksama. Ini berarti perempuan di Kupang, perempuan di NTT ini sudah sadar bahwa keterlibatan mereka untuk menjaga perdamaian sangat diperlukan,” tambah Hendri.
Baca juga : Cegah Radikalisme, Asyifa Insititute dan NU Adakan Halaqah Kebangsaan
Perwira TNI penyandang 2 bintang di pundak ini juga mendorong agar kegiatan pelibatan perempuan terus dipertahankan dan ditingkatkan di waktu-waktu mendatang. Dia juga menilai penting dibentuknya perempuan agen pendamaian sebagai wadah penyaluran keterlibatan aktif.
Sekretaris Daerah Provinsi NTT, Benediktus Polo Maing, merespon positif dorongan Deputi Bidang Pencegahan, Perlindungan, dan Deradikalisasi BNPT agar masyarakat menjaga perdamaian wilayahnya. Menyebut NTT sebagai daerah yang sangat beragam, namun Benediktus meyakini perdamaian sudah sangat terjaga.
“Itulah kenapa kemudian kami memberikan kepanjangan lain dari kata NTT, yaitu Nusa Terindah Toleransi. Masyarakat kami sangat beragam, dan kami berkomitmen untuk terus menjaga perdamaian ini,” tegas Benediktus.
Terkait keterlibatan perempuan dalam mencegah terorisme, Benediktus menyemangati masyarakatnya untuk terlibat aktif dalam melakukan hal-hal kongkrit. Dia juga mengajak masyarakat untuk menjadikan kegiatan yang diselenggarakan oleh BNPT dan FKPT tersebut sebagai pelecut semangat memupuk rasa cinta terhadap tanah air.
“Apa yang kita dapatkan melalui kegiatan ini agar ditransfer kepada lingkungan kita terutama bagi sesama kaum perempuan dimanapun kita berada, agar kita semua mampu menjaga NTT dari kemungkinan perpecahan akibat terorisme,” tutup Benediktus. [shk/shk]