Masyarakat Jangan Terpancing Provokasi Ujaran Kebencian dan Hoax

Bekasi – Ketua Umum GP Ansor Kota Bekasi Muhammad Jupri, meminta masyarakat jangan sampai terpancing dengan ujaran kebencian (hatespeech) maupun berita bohong (hoax) di media sosial. Menurutnya, orang yang suka mengumbar kebencian dan kebohongan terhadap sesama bukanlah budaya Indonesia.

“Budaya bangsa kita yang majemuk ini adalah berperilaku sopan dan santun terhadap sesama. Perbedaan bukanlah menjadi bahan perpecahan, justru perbedaan adalah kekuatan besar untuk membangun bangsa ini. GP Ansor mengimbau seluruh masyarakat Indonesia jangan terpancing dengan provokasi-provokasi yang diumbar pihak tertentu melalui media sosial ataupun di media elektronik,” katanya kepada Damailahindonesiaku.com, Kamis (31/8/2017).

Muhammad Jupri meminta seluruh lapisan masyarakat menjalankan kehidupan sehari-hari dengan ramah tamah tanpa mengumbar kebencian kepada orang lain. Terutama pada perhelatan Pilkada 2018 yang dilaksanakan secara serentak di sejumlah wilayah Tanah Air, dia meminta seluruh pihak yang terlibat dalam kompetisi itu agar melaksanakan tugasnya dengan sebaik-baiknya, penuh kejujuran, dan benar.

“Mari berkompetisi dengan baik dan benar. Jangan mengumbar kebencian dan kebohongan yang bertujuan melakukan pembusukan. Kita ingin pilkada mendatang menghasilkan pimpinan yang benar-benar amanah memikirkan nasib rakyat,” katanya.

Ketua Umum GP Ansor Kota Bekasi periode 2016-2021 ini juga mengapresiasi kinerja Polri menangkap kelompok Saracen yang dituduh memroduksi ujaran kebencian dan kebohongan melalui media sosial.

“Kita harus menghargai aturan, undang-undang, dan hukum yang luar biasa di negara ini. Saya pikir aparat penegak hukum harus menjatuhkan hukuman yang setimpal terhadap orang-orang yang menciptakan kegaduhan tersebut. Ansor melihat metode penegakan hukum yang dilakukan aparat kepolisian sudah benar,” ujarnya.