Jakarta – Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) terus mendorong agar
ekonomi Indonesia terus tumbuh tinggi. Namun, pihaknya tak ingin
pertumbuhan ekonomi yang tinggi ini justru meningkatkan disparitas.
Karean itu, MES juga mendorong ekonomi lapisan bawah dan menengah. Hal
itulah yang dinamakan ekonomi Pancasila.
“Dalam diskusi-diskusi yang kita sepakati, bahwa kita tidak mau
pertumbuhan 5% Indonesia tapi terus justru meningkatkan disparitas
antara yang besar dan kecil. MES harus berperan aktif melahirkan yang
tidak ada menjadi ada, yang kecil menjadi menengah, yang menengah
menjadi besar,” kata Ketua Umum MES Erick Thohir dalam Pembukaan Munas
VI MES 2023 yang disiarkan di Youtube Wakil Presiden Republik
Indonesia, Minggu (1/10/2023).
“Itulah yang namanya ekonomi Pancasila, ekonomi keumatan yang kita
harapkan ke depan,” kata Erick.
Erick mengatakan, pengurus MES akan berupaya optimal untuk menjaga
kesejahteraan dan pemerataan ekonomi.
“Insya Allah, kami para kepengurusan MES, akan berupaya maksimal untuk
menjaga kesejahteraan dan pemerataan ekonomi yang ada di Indonesia,”
ujar Erick.
Pada kesempatan itu, Erick juga mengatakan, program yang telah
dijalankan tentu perlu introspeksi dan koreksi. Oleh sebab itu,
pihaknya berharap Wakil Presiden Ma’ruf Amin untuk tetap membimbing
dan memberikan masukan.
“Pak Wapres tentu hal yang kita jalankan ini perlu ada juga ada
introspeksi dan koreksi karena itu kami berharap Pak Wapres tetap
membimbing dan memberi masukkan untuk program-program MES yang sudah
berjalan dan apa yang bisa kita dorong lebih baik ke depannya,” ujar
Erick Thohir.