Berlin – Mulai Kamis, (30/4), semua aktivitas Hizbullah di Jerman resmi dilarang dan sayap militer Hizbullah dinyatakan sebagai organisasi teroris.
Pejabat keamanan Jerman menyakini ada 1,050 orang di Jerman sebagai bagian dari militer Hizbullah, organisasi gerakan politik dan militer di Lebanon.
Di hari yang sama, polisi menggrebek beberapa masjid di empat kota di Jerman yakni Dortmund dan Muenster di barat North Rhine-Westphalia, Bremen dan Berlin.
“Bahkan saat krisis, penegakan hukum mampu beraksi,” kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Jerman, Horst mengenai larangan semua aktivitas Hizbullan di Jerman, sebagaimana dilaporkan Middle East Eye, Kamis, (30/4).
Jerman merujuk pada keputusan Uni Eropa bahwa sayap militer Hizbullah sebagai kelompok teroris, namun bukan sayap politiknya.
Israel dan Amerika Serikat telah mendorong Berlin untuk melarang Hizbullah, organisasi yang mendapat dukungan dari Iran.
Dalam kunjungannya ke Berlin tahun lalu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo mengatakan dirinya berharap Jerman akan mengikuti Inggris untuk melarang Hizbullah.
Desember lalu, parlemen Jerman menyetujui mosi yang mendesak pemerintah Kanselir Angela Merkel untuk melarang semua kegiatan Hizbullah di Jerman.
Adapun Inggris menempatkan Hizbullah sebagai organisasi teroris pada Februari tahun lalu.