Banjarmasin – Provokasi mudah menyebar seolah menjadi sebuah aspirasi. Ada yang merasa terdzalimi hanya untuk menggaet emosi. Ada pula yang benar-benar terdzalimi tetapi justru dihakimi. Tapi yang terpenting jangan sampai narasi provokasi itu sampai memecah belah dan merusak persatuan bangsa.
Ketua Ikatan Kekeluargaan Antar Suku Bangsa (IKASBA) Kalimantan Selatan (Kalsel) Drs. Aliansyah Mahadi, M.A.P., mengatakan bahwa kita harus benar-benar memperhatikan berita-berita yang ada sekarang ini, karena begitu ramainya pemberitaan-pemberitaan dan statement-statement tersebut kebenaranya tidaklah 100%.
”Jadi disini kami selalu mengingatkan kepada para anggota masyarakat, kepada para tokoh-tokoh, tua-tua suku untuk kita sama-sama menjaga, kita jangan terprovokasi dengan hal yang negatif. Dan selama ini kita sudah selalu mencoba untuk membangun rasa kekeluargaan, persatuan antar sesama suku bangsa yan gada di Kalimantan Selatan ini,” ujar Drs. Aliansyah Mahadi, M.A.P., di Banjarmasi, Rabu (7/10/2020).
Aliansyah menjelaskan bahwa di IKASBA tersebut punya motto di mana Bumi dipijak disitu langit dijunjung. Yang mana artinya kebersamaan kita, kekeluargaan diantara kita harus solid. Apalagi menghadapi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang akan berlangsung pada 9 Desember menedatang. Dirinya mengungkapkan bahwa di media sosial sendiri sudah terlihat ramai, dimana masing-masing kubu calon pasangan terlihat saling serang menyerang.
”Nah ini tentunya bisa menjadi potensi perpecahan kalau tidak menjadi perhatian. Tentunya kami selalu ingatkan kepada Ketua adat, tokoh-tokoh masyarakat, atau tokoh agama di Kalsel ini, untuk saling bersinergi, saling bersatu, saling mengingatkan untuk tidak terprovokasi terhadap hal-hal yang bisa menghancurkan,” tutur pria yang akrab disapa Didit ini.
Karena menurut Alumni Universita Lambung Mangkurat itu, provokasi tersebut kalau dibiarkan tentunya bisa meluluhlantakkan keamanan dan kedamaian seperti yang pernah terjadi yaitu amuk massa di Kalsel di tahun 1997 lalu. Itulah salah satu hal-hal yang tentu tidak diinginkan.
”Karena itu melalui tokoh-tokoh yang ada kita berikan pengertian dan kita ajak untuk bersilaturahmi. Karena masyarakat di Banua Kalsel ini mereka sudah kapok terhadap hal-hal yang memprovokasi. Masyarakat sudah merasakan bagaimana akibat dari kejadian amuk massa di tahun 1997 silam itu,” ucapnya.
Dirinya menuturkan agar hal tersebut dapat dijadikan pelajaran bagi seluruh masyarakat di Tanah Air, dimana kejadian kejadian yang pernah menimbulkan korban sejatinya harus dijadikan pelajaran bagaimana agar masyarakat tidak mudah terprovokasi. Dan peran dari tokoh-tokoh agama, ulama yang selalu memberikan kesejukan, yang menjadi panutan bagi masyarakat.
”Artinya seperti di Kalsel ini semua tokoh-tokoh agama, itu selalu menjadi panutan. Jadi tentunya peran yang dimainkan oleh para Tuan-tuan Guru di Kalsel sangat menjadi panutan bagi mereka,” kata Pria yang juga Staf Ahli DPD RI ini.
Lebih lanjut, Didit berpendapat bahwa berita-berita yang bisa memecah belah persatuan tentunya juga harus diwaspadai terutama yang disebar melalui dunia maya. Kerena itu menurutnya perlu ada imbauan dari para tokoh masyarakat, tokoh agama. Pemerintah juga harus selalu menghimbau kepada warganya untuk bersama-sama menjaga bangsa ini.
”Karena media sosial dan dunia maya ini kalau saya lihat sepertinya sangat mudah sekali digunakan oleh kelompok-kelompok yang tidak bertanggung jawab itu untuk melakukan provokasi. Apalagi kalau ada masyarakat yang tidak paham terhadap situasi dan permasalahan yang sebenarnya, itu tentu akan sangat berbahaya sekali,” terang pria yang juga. Ketua Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) Provinsi Kalsel itu.
Oleh karena itu Didit juga menuturkan bahwa untuk menanggulangi hal ini, anak muda atau kaum milenial ini harus ikut dilibatkan juga. Tinggal bagaimana generasi muda ini diarahkan ke hal-hal yang positif. Karena menurutnya generasi muda ini sangat enerjik, punya pemikiran atau gagasan yang visoner, walaupun memang ada sebagian kecil yang tidak peduli dengan kondisi bangsa yan ada sekarang ini.
”Tapi saya melihat apa yang sudah dilakukan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) terhadap Duta Damai Dunia Maya ini sungguh luar biasa untuk bisa dimanfaatkan untuk membantu dalam melakukan aksi menyelamatkan masyarakat bangsa ini untuk diberikan pencerahan agar masyarakat ini terhindar dari provokasi dan perpecahan,” ujarnya mengakhiri.