Mantan Teroris Ali Fauzi Ajak Warga Bima Perangi Terorisme

Bima – Mantan anggota kelompok terorisme, Ali Fauzi hadir dalam kegiatan deklarasi Anti Radikalisme dan Terorisme yang diselenggarakan oleh Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bekerjasama dengan Pemkot Bima, hari ini Selasa (19/07/16). Berbicara di depan ribuan peserta deklarasi yang berkumpul di lapangan Merdeka, Bima, Ali Fauzi mengingatkan bahaya terorisme yang tidak boleh disepelekan.

“Kelompok terorisme yakin bahwa ‘jihad’ harus terus dilakukan sampai hari kiamat, mereka akan terus melakukan itu (aksi teror),” ungkapnya.

Ia juga mengatakan bahwa kegiatan deklarasi ini sudah sangat tepat diadakan di kota Bima, karena menurutnya, ada banyak pelaku teror yang berasal dari kota “Tepian Air” ini. Ia pun menyebut beberapa nama pelaku teror yang berasal dari Bima. Meski demikian ia menegaskan bahwa ini tidak berarti Bima adalah sarang terorisme, ia yakin masyarakat Bima kompak menolak terorisme.

Mantan petinggi kelompok terorisme Jamaah Islamiyah (JI) ini mengungkap bahwa selama ini masih ada banyak persepsi salah di masyarakat terkait aksi terorisme, yakni adanya anggapan bahwa terorisme ‘sebenarnya’ dilakukan oleh aparat, entah polisi maupun TNI.

“Itu salah! saya menjadi saksi, Polisi dan TNI tidak terlibat sama sekali dalam aksi-aksi terorisme. Yang melakukan aksi itu (terorisme, red) adalah kami,” tegasnya.

Selain itu, ia menyebut masih ada banyak kesalahan di masyarakat dalam mengenali kelompok terorisme. “Rata-rata orang masih mengira bahwa kelompok teroris itu adalah orang-orang yang memelihara jenggot atau bercelana cingkrang, bukan! Bukan itu.”

“Kalau semua orang yang berjenggot harus ditangkap (karena diduga teroris, red), itu Ahmad Dhani juga ditangkap,” lanjutnya sambil bercanda.

Ribuan peserta yang hadir dalam deklarasi ini tampak begitu antusias mendengarkan paparan yang disampaikan Ali Fauzi, terlebih apa yang ia sampaikan merupakan pangalaman nyatanya terlibat dalam dunia terorisme. Meski sempat diguyur hujan deras, kegiatan ini tetap berlangsung dengan meriah.

“Untuk penjelasan yang lebih lengkap tentang terorisme di Indonesia, silahkan digoogle saja, ‘Ali Fauzi, Teroris,” tutupnya.