Denpasar — Mantan pentolan kelompok teroris Jamaah Islamiah, Ust. Abdurrahman Ayyub mengajak masyarakat Bali bergotong royong melawan radikalisme dan terorisme. Paham kekerasan ini menurutnya memang sangat berbahaya, karena siapa saja yang tertelan oleh ajaran radikal dan terorisme akan bisa melakukan hal-hal buruk yang tidak pernah terbayang sebelumnya, namun demikian ia meyakinkan bahwa paham radikal terorisme dapat dilawan.
berbicara di hadapan ratusan peserta dialog pencegahan paham radikal dan terorisme yang dihelat BNPT di Bali hari ini, kamis (28/04/16), Mantan amir mantiqi IV JI ini menjelaskan, salah satu indikasi orang yang telah terpapar virus radikalisme adalah sikap tertutup. Orang-orang ini menurutnya menjaga jarak dengan masyarakat, cenderung menjauh dari segala rutinitas yang dilakukan oleh masyarakat. Mereka mengisolir diri sendiri karena menganggap masyarakat salah, tidak sesuai dengan kaidah agama sebagaimana yang ia pahami.
ia pun meminta masyarakat untuk menggiatkan kegiatan gotong royong, selain bermanfaat untuk membersihkan dan menjaga keindahan desa, kegiatan gotong royong juga dipandangnya mampu mempererat hubungan antar masyarakat. “Jika dia enggan gotong royong, ditanya (kenapa), (jika dia) menghindar, maka ini tanda-tandanya (radikalisme). Segera laporkan ke kepala desa!” tegasnya.
Mantan petinggi kelompok JI yang kini telah bertaubat dan aktif menyebarkan ajaran agama yang damai dan cinta NKRI ini tidak henti-hentinya mengingatkan peserta dialog untuk mewaspadai bahwa paham radikal terorisme, namun ia berkali-kali pula meyakinkan peserta bahwa paham jahat itu dapat dilawan dan dihilangkan dari bumi pertiwi.