Bandung – Polda Jawa Barat akan mengantisipasi penyebaran kotak amal yang diduga digunakan untuk pendanaan kelompok teroris. Di Jabar sendiri sebelumnya Densus 88 menggeledah ruko yang digunakan sebuah yayasan di Soreang dan menemukan kotak amal.
“Tentunya kita melakukan pengawasan. Karena yang pengungkapan pun di daerah Soreang itu. Jadi Densus sudah menangkap beberapa orang yang mempunyai tugas masing-masing para pelaku terorisnya, di antaranya mengumpulkan dana-dana seperti kotak amal,” ucap Kabid Humas Polda Jabar Kombes Erdi A Chaniago, dikutip detik, Selasa (24/8).
Menurut Erdi dengan pengungkapan tersebut pihaknya akan melakukan deteksi dini. Selain itu, Polda Jabar juga turut mengawasi penyebaran kotak amal tersebut di wilayah Jabar.
“Kita juga menyampaikan imbauan kepada masyarakat agar waspada, terkait masalah berkedok memberikan sumbangan lewat sumbangan, agar berhati-hati, karena ternyata ada minimarket yang tanpa kita sadari itu pendanaan untuk teroris,” tuturnya.
“Kita, Polda Jabar pada prinsipnya tetap melakukan penyidikan, pengawasan dengan data-data yang sudah kita miliki,” kata dia menambahkan.
Sebelumnya, Densus 88 telah menangkap 50 orang terduga teroris jaringan Jamaah Islamiyah (JI) selama periode Agustus 2021. Kabag Bantuan Operasi Densus 88 Kombes Aswin Siregar mengatakan mereka menyebarkan ribuan kotak amal di lokasi yang berbeda-beda.
“Ada ribuan lokasi. Jadi di satu kota atau provinsi bisa seribu atau 2.000 kotak. Jadi tempatnya tersebar di mana-mana di masyarakat,” kata Aswin Siregar dalam konferensi pers di Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat (20/8/2021).
Mereka menyasar lokasi-lokasi tempat masyarakat sering berkumpul. Seperti di warung, supermarket, bahkan tempat ibadah pun jadi sasaran mereka menaruh kotak amal. “Jadi mereka sebar saja, karena jumlahnya masif,” ujar Aswin.