Apa yang terjadi di prancis diakui sangat biadab oleh mantan petinggi kelompok teroris Jamaah Islamiyah (JI), “Saya sangat, sangat, sangat, sangat mengutuk perilaku biadab yang terjadi di Prancis beberapa saat yang lalu’
Ia bercerita bahwa dulu Rasul pernah mengalami kejadian tidak menyenangkan, dimana ia dihina dan disiksa sedemikian rupa, bahkan anak-anak pun ikut melempari kekasih Allah itu dengan batu dan kotoran. Sampai malaikat Jibril datang menghampiri rasul dan menawarkan untuk membalikkan isi bumi, supaya mereka berhenti menyiksa rasul. Namun nabi terakhir itu menolak dan menyatakan untuk tidak membalas kekerasan dengan kekerasan pula, lagi pula anak-cucu mereka kelak akan menjadi pengikut Islam.
Mantan ketua mantiqi 3 kelompok JI ini lantas menegaskan bahwa sudah banyak dari kita yang gagal mengikuti contoh rasul di atas, terlalu mudah diadu domba, mengumbar kekerasan kepada sesama, dan sama sekali tidak mencerminkan ajaran Islam. Hal ini ia sampaikan pada Dialog yang mengangkat tema “Bersama Cegah Terorisme Dengan Melakukan Kontra Propaganda Terhadap Media Massa yang Pro Radikalisme Terorisme” yang dilaksanakan di ruang auditorium hotel Sheraton Lampung, Sabtu 14 November 2015.
Dalam paparannya itu ia membongkar pemikiran-pemikiran jaringan teroris yang menurutnya memang sudah keranjingan perang, “Mereka maunya perang saja, sedikit-sedikit perang,” jelasnya. Ia pun menjelaskan bahwa kelompok teroris tidak pernah berhenti melakukan kerusakan, karena hanya itu yang ada di kepala mereka.
Di tengah perkembangan teknologi informasi seperti saat ini, Nasir membeberkan bahwa kelompok teroris sengaja menumpang popularitas di media. Karenanya ia menghimbau kepada awak media agar lebih waspada dan jangan sampai masuk dalam agenda propaganda kelompok teroris.
Ketika menyinggung peristiwa teror di Prancis semalam, Nasir menyatakan bahwa kekejaman dan kebiadaban aksi itu jauh lebih biadab daripada peristiwa bom Bali. Meski begitu ia mengingatkan bahwa semua tindakan teror berbahaya dan harus dicegah.