Mantan Napi Teroris Dapat Bantuan Wira Usaha

Lamongan – Kepolisian Resort (Polres) Lamongan memberikan bantuan wirausaha berupa alat bubut bulu ayam kepada mantan napi terorisme, Toni Saronggalo. Pria yang baru keluar dari Lapas IIA Lamongan ini, 27 Desember 2017 itu, kini melanjutkan hidupnya dengan usaha berdagang ayam potong.

Bantuan itu langsung diserahkan oleh Kapolres Lamongan AKBP Feby DP Hutagalung ke Toni Sarunggalo disaksikan oleh ketua Yayasan Lingkar Perdamaian, Ali Fauzi.

“Saya berterima kasih dan senang dengan bantuan ini. Semoga alat bantuan dari Polres Lamongan ini menjadi berkah,” tutur Toni di halaman Mapolres Lamongan dikutip dari detik.com, Selasa kemarin.

Toni mengakui jika dirinya kembali berprofesi sebagai pedagang daging ayam sebelum ditangkap. Dengan bantuan alat tersebut, memudahkan dirinya berwirausaha.

“Mudah-mudahan alat ini bisa membantu pekerjaan saya yang selama ini ribet karena harus bolak-balik Lamongan-Glagah hanya untuk mbubuti ayam,” tegas Toni.

Toni yang kini tinggal di Kecamatan Glagah mengaku, usahanya berdagang daging ayam ini sempat terhenti saat ditangkap Densus 88 dan mendekam di tahanan selama lebih kurang 2 tahun. Kidi daging ayamnya dijual keliling sekitar Kecamatan Glagah.

“Hasilnya lumayan mas, 1 hari saya bisa habis 25 ekor ayam,” tambahnya, sembari berharap agar setelah menerima bantuan alat usahanya bisa lebih maksimal lagi.

Sementara Ketua Yayasan Lingkar Perdamaian, Ali Fauzi gembira karena Toni sudah bisa move on dan memulai wirausahanya. “Mudah-mudahan apa yang dilakukan Polres Lamongan ini bisa menjadi contoh kegiatan deradikalisasi bagi Polres lainnya di Indonesia,” kata Ustadz Ali Fauzi.

Kapolres Lamongan, AKBP Feby DP Hutagalung mengataka, apa yang dilakukan bentuk pembinaan terhadap mantan napiter agar para mantan napiter ini bisa diberdayakan. “Kebetulan Toni ini berusaha di daging ayam, sehingga apa yang kami bantu ini semoga bisa berguna,” terang Feby.

Bantuan alat ini, jelas Toni, salah satu bentuk kerjasama kepolisian Lamongan dengan Yayasan Lingkar Perdamaian yang selama ini membina para mantan napiter.