Jakarta – mantan Kepala Badan Intelijen Strategis (Kabais) TNI Laksamana Muda (Purn) Soleman Ponto menilai Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri perlu memeriksa mantan Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Munarman terkait keberadaannya di beberapa kegiatan ISIS. Pemeriksaan itu akan membuka titik terang dugaan Munarman berafiliasi dengan kelompok teroris tersebut.
“Saya kira Munarman bisa dimintai keterangan oleh Densus 88 Antiteror,” kata mantan Soleman Ponto di Jakarta pada Selasa (16/2/2021) dikutip dari laman JPNN.
Sejumlah Kabar Munarman diduga menghadiri acara baiat jaringan terorisme ISIS di Makassar, Sulawesi Selatan. Ini terungkap setelah ada pengakuan dari terduga teroris. Selain itu juga beredar video Munarman menghadiri pembaiatan terduga teroris.
Namun, hingga kini Densus 88 belum memeriksa Munarman terkait dugaan tersebut. Terkait kemungkinan Densus mengajukan pencekalan terhadap Munarman, menurut Soleman, itu tergantung data yang dimiliki Densus.
“Mungkin Densus masih mengumpulkan data lebih akurat lagi biar sekali jalan. Kan tidak mungkin terlalu cepat,” sambung Soleman.
Sementara itu Ketua Cyber Indonesia Husin Alwi mengatakan Munarman patut diduga menyembunyikan informasi tentang aktivitas teroris. Dia menghadiri pembaiatan kelompok ISIS tapi tidak melapor ke polisi.
Karena tidak melapor aktivitas terorisme, Munarman patut diduga melanggar Pasal 13 huruf C Undang-Undang Terorisme.
“Sampai saat ini Munarman tidak pernah melaporkan kepada polisi terkait adanya itu (kegiatan pembaiatan),” ujar Husin dalam sebuah diskusi online.
Sebelumnya, Munarman sudah membantah ikut menghadiri kegiatan baiat itu. Menurut Munarman tudingan dia terlibat mendukung ISIS merupakan bagian dari operasi sistematis yang terus berlanjut terhadap FPI dan mantan pengurus.