Mantan Anak Buah Santoso Imbau Teman-temannya Turun dan Hidup Normal

Poso – Salah satu mantan anak buah Santoso, Rafli alias Ghufron (28) mengimbau teman-temannya yang masih berada di hutan untuk turun dan hidup normal. Menurutnya, hidup normal jelas lebih baik dan lebih normal, daripada hidup bergerilya melawan negara.

“Mari hidup normal saja, apa adanya,” kata Rafli di Dusun Taman Jeka, Masani, Poso Pesisir, Poso seperti dikutip dari detik.com, Senin (11/4/2016).

Rafli bergabung dengan kelompok Santoso pada tahun 2009. Ia terlibat dalam aksi penembakan terhadap anggota Polri di kantor Bank BCA di Palu, Sulawesi Tengah. Bersama tiga orang temannya dia menembak anggota polisi di depan kantor BCA Palu. Menurutnya, penembakan itu dilakukan hanya untuk mengambil senjata polisi.

Rafli divonis 8 tahun penjara oleh Pengadilan Negeri Palu sebagai ganjaran dari tindakan tersebut. Setelah mendapat bebas bersyarat, dia berencana hidup tenang di kampung istrinya di Taman Jeka.

“Ada beberapa kebun yang harus saya urus. Repotnya luar biasa, sebelah sini baru selesai di sana rumputnya sudah tinggi,” kata Rafli.

Repot mengurusi kebun mertua, Rafli pun mengaku tak terpikirkan untuk kembali bergabung dengan kelompok Santoso.

Saat ini tercatat masih ada 28 orang yang bergabung dengan Santoso di hutan Poso. Mereka tengah dikepung oleh Tim Satgas Tinombala gabungan Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian RI.