Jakarta – Vaksin virus Corona atau COVID -19 belum ditemukan hingga saat ini. Ini membawa ketidakpastian situasi global, dan akan berpengaruh terhadap kehidupan ekonomi. Negara-negara di dunia perlu mengantisipasi untuk mengatasi krisis ekonomi, termasuk krisis pangan.
Indonesia juga harus mengantisipasi krisis pangan yang mungkin saja terjadi. Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah BPIP Benny Susetyo mengatakan memiliki modal untuk mengatasi kemungkinan terjadinya krisis pangan.
“Bangsa Indonesia memiliki modal sosial, budaya sangat kuat untuk menggerakkan kesadaran bersama untuk mengolah tanah kosong dan pekarangan untuk di tanami sayuran, ubi, cabe, tomat,” ujar Benny melalui pertanyaan tertulis kepada wartawan, Minggu (26/04/2020).
Staf Khusus yang juga Rohaniwan itu menjelaskan, gerakkan kesadaran menaman bisa dilakukan untuk bersiap menghadapi krisis pangan yang mungkin terjadi. Gerakan ini bisa dimulai dengan memanfaatkan ruang pekarangan kosong untuk ditanami dengan sistem hidroponik menggunakan kaleng bekas dan botol plastik.
“Harapan dalam sanubari bangsa ini harus ditumbuhkan dengan gerakkan gotong royong sehingga menjadi cara berpikir, bertindak, berrelasi dalam mengatasi covid ini,” tutur Romo Benny.
Romo Benny menuturkan, saatnya Bangsa Indonesia kembali mengingat salah satu cita-cita Bung Karno yang tercantum dalam Tri Sakti, yaitu Berdikari dalam Bidang Ekonomi.
“Ini (Tri Sakti) kekuatan suatu bangsa dalam mengatasi krisis ketahanan pangan saat ini bangsa ini,” ungkapnya.
“Gagasan harus diwujudkan dengan gerakkan mari kita tanami tanah kosong dan gunakan kaleng bekas, botol plastik, bisa maafkan untuk menanam,” ajak Benny.