Sleman — MAN 2 Sleman menggelar Sosialisasi Anti Radikalisme bagi seluruh siswa kelas XII sebagai langkah memperkuat moderasi beragama, wawasan kebangsaan, serta upaya pencegahan paham radikal di lingkungan pendidikan. Kegiatan berlangsung pada Senin (8/12/2025) di Aula Bawah MAN 2 Sleman dengan menghadirkan narasumber dari Satgaswil Densus 88 AT Polri DIY, Umar.
Sosialisasi ini bertujuan membekali peserta didik dengan pemahaman yang benar tentang bahaya radikalisme, pola penyebarannya, hingga strategi pencegahannya. Madrasah menegaskan komitmen untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman, kondusif, dan mendorong karakter siswa yang cinta tanah air.
Acara diawali dengan pembacaan surat Al-Fatihah, dilanjutkan tilawah ayat suci Al-Qur’an oleh Rohmania, siswa kelas XII, serta doa oleh Edi Purwanto, S.Pd.
Sebelum materi inti, Kepala MAN 2 Sleman, Drs. H. Wiranto Prasetyahadi, memberikan pesan kepada siswa agar mengikuti kegiatan dengan sungguh-sungguh.
“Kita harus menjaga madrasah dari intoleransi dan paparan radikalisme. Gunakan media sosial dengan bijak dan pelajari agama dari sumber yang kredibel. Indonesia emas ada di tangan kalian. Semoga siswa MAN 2 Sleman menjadi generasi yang alim, alimah, dan berakhlakul karimah,” pesannya.
Dalam pemaparan materinya, Umar menjelaskan bahwa radikalisme dapat menyasar siapa saja, termasuk kalangan pelajar, melalui lingkungan pergaulan maupun dunia digital. Ia mengingatkan siswa agar peka terhadap tanda-tanda ajakan intoleransi, konten yang menebar kebencian, hingga upaya perekrutan terselubung.
Ia juga menyinggung keberadaan organisasi radikal seperti JI, JAD, dan NII, serta cara mereka memanfaatkan media sosial untuk mencari simpatisan. Konten tertentu, terutama yang bermuatan propaganda kekerasan, sering menjadi pintu masuk menuju proses doktrinasi melalui grup tertutup dan komunikasi personal.
“Media sosial menjadi ruang munculnya banyak lone wolf atau pelaku teror tunggal. Karena itu penting untuk kritis terhadap setiap informasi dan segera melapor jika menemukan tanda-tanda mencurigakan,” tegasnya.
Umar turut menampilkan sejumlah contoh aksi teror yang melibatkan remaja, sebelum sesi diskusi dan tanya jawab. Para siswa tampak antusias mengajukan pertanyaan terkait pencegahan dan mekanisme pelaporan.
Kegiatan berjalan tertib dan mendapat respons positif dari peserta didik kelas XII. MAN 2 Sleman berharap sosialisasi ini dapat memperkuat karakter siswa yang toleran, moderat, dan berwawasan kebangsaan. Acara ditutup dengan pemberian apresiasi kepada para penanya serta sesi foto bersama.
Damailah Indonesiaku Bersama Cegah Terorisme!