Jakarta – Anggota DPR asal Kabupaten Majalengka, Jawa Barat, Maman Imanulhaq mengatakan bahwa Majalengka saat ini sudah darurat teroris. Dia menyebutkan itu setelah tertangkapnya terduga teroris Cirebon yang berasal dari Majalengka. Terduga teroris bernama Imam Mulyana ditangkap Senin (18/9/2017), sekitar pukul 14.00 WIB oleh Spesial Response Team (SRT) Sat Reskrim Polresta Cirebon.
Dikatakan, Majalengka sudah darurat teroris. Sudah banyak terduga teroris yang ditangkap aparat berasal dari Majalengka. Jika dulu Majalengka dikenal sebagai daerah yang menghasilkan tokoh agama yang toleran, damai dan mencintai tanah air. Seperti KH Abdul Halim PUI yang jadi pahlawan Nasional dan KH Abdul Halim Leuwimunding yang jadi tokoh NU.
“Saya minta semua pihak harus introspeksi karena ada yang salah di Majalengka terkait pendidikan dan keagamaan. Inilah momentum kita kembali membangun Majalengka yang religius dan damai, melawan gerakan teroris. Inilah yang harus menjadi prioritas kita bersama saat ini,” kata Maman Imanulhaq kepada wartawan di Jakarta, Selasa (19/9/2017).
Dikatakan, daerah Jatiwangi, tempat asal terduga teroris Imam Mulyana, adalah tempat kelahiran Ayip Rosidi dan Ayip Bakar, dua penulis hebat yang sangat terkenal. Untuk mencegah agar gerakan terorisme tidak berkembang luas, terutama di kalangan kaum muda, politikus dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mengingatkan kaum muda untuk tidak mudah terprovokasi ideologi yang menyesatkan.
Dia juga meminta agar kaum muda tidak mudah digiring untuk mengikuti paham-paham atau kelompok teror yang saat ini meresahkan dunia, seperti kelompok teror ISIS. Hal itu sudah tugas orang tua agar selalu menjaga anaknya agar tidak terlibat paham yang selalu menebarkan kebencian, intoleransi dan radikalisme di ruang publik.
Maman yang juga Pimpinan Ponpes Al-Mizan Jatiwangi mengimbau agar aparat keamanan bersikap tegas menanggapi aksi teror dan penyebaran paham radikal di masyarakat. Aparat harus cepat tanggap, jangan lakukan pembiaran jika hal itu terjadi di ruang publik, karena jika aksi dan penyebaran ajaran radikal dibiarkan, teroris akan lebih leluasa bergerak dan melakukan berbagai aksi yang membahayakan nyawa manusia, seperti pembunuhan dan penusukan.
“Teror seperti ini yang harus kita lawan dengan sungguh-sungguh, perlawanan tidak hanya sekadar imbaun verbal atau slogan, tapi harus melibatkan berbagai kalangan dalam masyarakat karena terorisme adalah musuh kita bersama dan sangat membahayakan NKRI,” pungkas Maman Imanulhaq.