Kuala Lumpur – Malaysia mendorong jajaran pemimpin global untuk meningkatkan upaya bersama dalam melawan terorisme di tengah berlangsungnya pandemi virus corona (covid-19). Para pemimpin juga didorong untuk memulihkan perdamaian dan stabilitas kawasan dan global.
Berbicara dalam Konferensi Tingkat Tinggi ASEAN-PBB, Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin mengatakan bahwa meski dunia sedang berusaha keras meredam penyebaran covid-19, rentetan aksi teror di Eropa membuktikan bahwa masalah terorisme juga harus ditangani secara serius.
“Mengenai pelucutan senjata nuklir, kita tidak boleh kehilangan fokus mengenai pentingnya mengeliminasi semua senjata nuklir meski ada pandemi covid-19,” kata PM Muhyiddin, dikutip dari Bernama, Minggu (15/11).
“Saya mengekspresikan apresiasi pemerintah kepada semua pihak yang bergabung dalam ‘Pernyataan Dukungan Sekretaris Jenderal PBB untuk Gencatan Senjata Global di tengah Pandemi Covid-19,” sambungnya.
“Kami berharap inisiatif ini dapat berkontribusi terhadap diakhirinya sikap bermusuhan demi mencapai perdamaian berkesinambungan di seluruh dunia,” ungkap PM Muhyiddin.
KTT ASEAN-PBB digelar di hari terakhir dalam rangkaian KTT ke-37 ASEAN. Dalam KTT ASEAN-PBB, Sekjen Antonio Guterres bergabung secara virtual dari New York, Amerika Serikat.
Dalam bidang terorisme, PM Muhyiddin menegaskan bahwa negaranya menangani ancaman aksi teror dengan mengatasi akar-akar masalahnya. Ia menilai terorisme harus dihadapi dengan cara mendorong sikap saling menghormati antar sesama, hidup berdampingan secara harmonis, dan di waktu bersamaan menentang persekusi, provokasi, ujaran kebencian serta kebencian bernuansa agama dan rasial.
“Malaysia juga menyambut baik Rencana Aksi Sekjen PBB untuk Mencegah Ekstremisme (PVE), yang fokus pada elemen pencegahan, sebuah pendekatan yang sudah diambil oleh Malaysia,” tutur PM Muhyiddin.