Balikpapan – Aktris senior Jajang C. Noer hadir sebagai pemateri di workshop lomba video pendek BNPT di Balikpapan, Kalimantan Timur, Kamis (22/3/2018). Dia mengapresiasi bentuk dan tema yang ditetapkan dalam lomba tahun ini, yaitu Menjadi Indonesia.
“Sejak tahun lalu saya sudah terlibat, tahun ini masih dilibatkan lagi. Ini kegiatan luar biasa, cara cerdas BNPT bagaimana terorisme dilawan, bagaimana menggandeng anak-anak dalam pencegahan terorisme,” puji Jajang.
“Menjadi Indonesia” yang ditetapkan sebagai tema perlombaan tahun ini, di mata Jajang juga memiliki makna yang dalam. Makna yang dimaksudnya adalah bagaimana anak-anak diajak menghargai perbedaan yang ada di Indonesia sebagai cara termudah menghindarkan mereka dari tindakan radikal.
“Perbedaan itu indah, perdamaian, persatuan, toleransi, harmonisasi sebagai bagian dari kerangka kebhinekaan, itulah Menjadi Indonesia. Maka terjemahkan itu ke dalam video, resapi juga maknanya, jangan biarkan radikalisme dan terorisme merusak semuanya,” jelas Jajang.
Kepala Seksi Partisipasi Masyarakat Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat BNPT, Setyo Pranowo, di kesempatan yang sama mengungkap alasan kenapa lomba menyasar anak-anak SMA dan sederajat. “Karena anak muda adalah pemilik masa depan, menguasai teknologi. Kami ingin anak-anak memanfaatkan teknologi dengan benar,” ungkapnya.
Pelajar setingkat SMA dan sederajat disasar sebagai peserta lomba juga didasarkan perkembangan kasus terorisme, yang belakangan memiliki kecenderungan pelaku berusia muda.
“Fakta di lapangan menunjukkan anak-anak harus mendapatkan proteksi lebih, karena merekalah sekarang ini yang menjadi terget paparan radikalisme dan terorisme,” urai Setyo.
Melalui lomba video pendek, masih kata Setyo, anak-anak juga diharapkan dapat meningkatkan kepedulian dan perhatian kepada sesama teman di sekolah, guru, keluarga dan lingkungan sosial di tengah masyarakat.
Lomba video pendek merupakan metode yang dilaksanakan di kegiatan Pelibatan Pelajar Setingkat SMA dan Sederajat dalam Pencegahan Terorisme. Tahun 2018 merupakan pelaksanaan ketiga secara beruntun, di mana dalam pelaksanaannya BNPT menggandeng 32 Forum Koordinasi Pencegahan Terorisme (FKPT) se-Indonesia. [shk/shk]