Majalengka Kukuhkan FKUB Baru, Fatayat NU Soroti Tantangan Kerukunan di Era Digital

Majalengka — Pengukuhan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Majalengka periode 2025–2030 berlangsung khidmat di Gedung Nyi Rambut Kasih, Selasa (9/12/2025), dan menjadi panggung penting bagi penguatan kerja-kerja dialog lintas iman di daerah. Acara dihadiri unsur pimpinan daerah, tokoh lintas agama, organisasi keagamaan, pemuda, perempuan, serta para pegiat toleransi.

Ketua Pimpinan Cabang Fatayat NU Majalengka, Hj. Upik Rofiqoh, S.Pd.I, turut hadir bersama Wakil Bupati Majalengka Dena Muhammad Ramdhan; Kepala Kemenag Majalengka Dr. H. Agus Sutisna; Ketua PCNU KH. Muhammad Umar Sobur; Ketua MUI Majalengka Drs. KH. Anwar Sulaeman; para camat; serta perwakilan agama-agama resmi dan berbagai ormas seperti NU, Muhammadiyah, PUI, Persis, GKP, GKI, Katolik, Hindu, Buddha, dan Protestan.

Kehadiran lintas elemen tersebut menegaskan kuatnya modal sosial Majalengka sebagai kabupaten yang mampu merawat harmoni dalam keberagaman. Dalam prosesi tersebut, Drs. KH. Abdul Muiz, M.Ag resmi dikukuhkan sebagai Ketua FKUB Majalengka untuk periode 2025–2030, yang disambut antusias oleh seluruh ormas keagamaan.

Di tengah momentum tersebut, Ketua Fatayat NU Majalengka Hj. Upik Rofiqoh menegaskan peran strategis FKUB sebagai jembatan komunikasi antarumat beragama. Ia menyampaikan selamat kepada pengurus baru dan mengajak seluruh pihak memperkuat kerja sama demi menciptakan stabilitas sosial dan rasa saling percaya di masyarakat.

Hj. Upik menyoroti bahwa perempuan memiliki kontribusi fundamental dalam merawat kerukunan mulai dari lingkup terkecil: keluarga. “Perempuan adalah pendidik pertama yang bisa menanamkan nilai toleransi, anti-kekerasan, dan kepedulian terhadap keberagaman sejak dini,” ujarnya.

Sebagai Anggota Dewan Pendidikan Majalengka, Hj. Upik juga menekankan bahwa tantangan kerukunan kini semakin kompleks, terutama dengan maraknya hoaks, ujaran kebencian, dan radikalisme digital yang mudah menyasar generasi muda. Karena itu, ia mendorong penguatan literasi digital dan edukasi publik sebagai tameng untuk menjaga harmoni.

Fatayat NU Majalengka menyatakan siap berkolaborasi aktif dengan FKUB melalui ragam program, mulai dari dialog lintas iman, pelatihan perempuan peacemaker, workshop moderasi beragama untuk remaja, hingga kampanye toleransi berbasis media digital dan kegiatan sosial lintas komunitas.

Mengakhiri keterangannya, Hj. Upik menegaskan bahwa kerukunan adalah investasi jangka panjang bagi Majalengka. “Fatayat siap menjadi mitra FKUB dalam membangun masyarakat yang damai, moderat, dan berkeadaban,” ujarnya.