Jakarta – Menko Polhukam Mahfud MD meminta masyarakat untuk memaklumi jika aparat kepolisian bertindak tegas terhadap jaringan teroris. Tindakan terorisme harus dianggap sebagai musuh kemanusiaan dan musuh bagi semua agama.
“Teroris itu adalah musuh kemanusiaan, bukan pejuang agama dan musuh semua penganut agama. Maka kita harus hadapi bersama masalah ini dan ke depannya kita semua harus hati-hati,” jelas Mahfud, Rabu (9/12).
Sebelumnya, Mahfud MD menjenguk korban luka akibat bom bunuh diri Polsek Astanaanyar, Kota Bandung, yang telah dievakuasi ke RS Immanuel Bandung. Ia pun mengimbau kepada seluruh masyarakat agar meningkatkan kewaspadaan terhadap aksi terorisme.
Sebab, kata dia, sikap tegas terkadang perlu dilakukan mengingat terorisme sebagai kejahatan kemanusiaan.
“Saya minta pengertian pada masyarakat kalau misalnya aparat penegak hukum menindak tegas itu supaya dimaklumi karena memang jaringan terorisnya masih ada, karena kan terkadang ada yang nyinyir, kalau kita menangkap teroris dianggap sewenang-wenang tapi kalau tidak ditangkap dibilang bodoh atau lalai,” papar dia.
“Mari kerja sama saling pengertian menjaga negara ini. Kita bekerja sama karena ini negara kita bersama dan teroris itu adalah musuh kemanusiaan, bukan pejuang agama apa pun,” tutur Mahfud.
Mahfud juga menilai bahwa terorisme ini berkaitan dengan ideologi. Karena itu, pemerintah punya program deradikalisasi sebagai salah satu solusi.
Menurut dia, program itu penting karena sel jaringan teroris masih hidup meskipun sempat terkesan sudah seperti mati.
“Jaringannya masih hidup seperti sudah mati gitu, padahal selnya masih bergerak dan kalau sudah bergerak biasanya cepat. (Pelaku) memang mantan teroris dan sudah pernah dihukum di Nusakambangan kemudian keluar, terus bekerja lagi secara diam-diam dengan berbagai jaringannya yang sekarang kita tangani,” jelasnya.