Kupang – Dekan Fakultas Hukum (FH) Universitas Kristen Artha Wacana (UKAW) Kupang, Dr Melkianus Ndaomanu, mengingatkan seluruh mahasiswa agar jangan sampai terjebak radikalisme. Mahasiswa dituntut untuk merawat keberagaman. Sebagai agen perubahan, mahasiswa juga diminta untuk melindungi toleransi.
Hal tersebut dikatakan Dr Melkianus Ndaomanu ketika membuka ‘Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan MPR RI di kampus UKAW Kupang, Selasa (28/11/2017). Hadir dalam sosialisasi itu anggota DPR RI asal NTT, Anita Jacoba Gah dan dosen Tata Negara FH UKAW Kupang, Filmon Polin.
Dalam kesempatan itu, Melkianus juga menyampaikan peran lembaga perguruan tinggi (PT) dalam melawan paham radikal atau aliran sesat. “Lembaga PT mesti melawan radikalisme. Paham itu tak sejalan dengan ideologi bangsa, yakni Pancasila. Mahasiswa mesti melawan radikalisme,” katanya.
Dijelaskan, keadaan bangsa Indonesia saat ini berhadapan dengan adanya paham atau aliran yang mengatasnamakan suku, agama, dan ras. Semua itu merupakan ancaman untuk keutuhan NKRI dan bangsa Indonesia. Berdasarkan itulah sebagai lembaga PT, mahasiswa UKAW harus melindungi keutuhan NKRI.
“Mahasiswa harus satu ideologi yakni Pancasila. Satu negara yakni NKRI, satu dasar negara yakni, UUD NRI 1945. Equipment melawan radikalisme dan menolak paham intoleran harus dimiliki mahasiswa, jika tidak ingin terjebak dalam paham-paham yang tidak sesuai dengan ideologi bangsa Indonesia, Pancasila,” jelasnya.
Kepada anggota MPR dan DPR RI, Melkianus berharap aktivitas sosialisasi empat pilar kebangsaan terus ditingkatkan supaya generasi muda paham hendak ideologi bangsanya sendiri. “Harapan saya, aktivitas semacam ini tak hanya sampai di sini. Kami berharap kerja sama semacam ini terjalin dan tetap berlanjut di masa mendatang,” harapnya.
Sementara itu, Anita Jacoba Gah SE menyinggung banyaknya anggota DPR yang sudah masuk penjara dan menjadi tersangka di KPK. “Ini menjadi catatan penting bahwa hidup sekarang sudah tidak melihat Pancasila sebagai ideologi negara. Anggota DPR banyak ditangkap KPK dan uang rakyat dibagikan begitu saja. Koruptor semakin merajalela,” katanya.
Politisi Partai Demokrat ini mengatakan, kaum muda dan mahasiswa harus menjadi pelopor untuk memerangi korupsi dan menjadi mahasiswa yang benar-benar bersih. “Bagi saya, kenapa mereka korupsi? Karena tidak memahami Pancasila dan UUD NRI 1945 sebagai dasar negara,” jelasnya.
Anita Jacoba Gah juga mengingatkan mahasiswa untuk tidak bermain-main dengan Pancasila yang merupakan ideologi bangsa dan negara Indonesia. Mahasiswa yang merupakan pilar-pilar bangsa dan menjadi bagian dari negara, sebaiknya menjaga Pancasila dari ancaman paham-paham yang akan memecah belah bangsa.