Pekanbaru – Universitas Riau (Unri) beberapa hari lalu dikagetkan penggerebekan terduga teroris di Gedung Kegiatan Mahasiswa oleh Densus 88. Tiga orang terduga teroris ditangkap dengan barang bukti empat bom siap pakai dan bahan-bahan pembuatan bom.
Fakta itu membuat seluruh civitas akademika dan dosen Unri menjadi terhenyak. Pasalnya, tanpa mereka sadari kelompok radikal ternyata telah masuk dan memanfaatkan kampus mereka untuk menyiapkan aksi terorisme.
Paska kejadian itu, mahasiswa dan dosen Unri langsung bergandengan tangan dan melakukan deklarasi menolak segala bentuk terorisme di kampus. Mereka juga mengutuk keberadaan paham radikal yang nyata-nyata ingin merusak keutuhan NKRI.
Deklarasi ini dilaksanakan di halaman Rektorat UNRI di Jalan Soebrantas, Tampan, Pekanbaru, Senin (4/6/2018). Acara deklarasi ini merupakan bentuk penolakan paham radikalisme masuk dalam kampus. Deklarasi ini diwakili dari masing-masing kelembagaan mahasiswa dan seluruh civitas akademika UNRI.
Hadir dalam deklarasi itu, Rektor UNRI, Aras Mulyadi, Kapolda Riau, Irjen Nandang bserta jajaran, juga Kapolrestas Pekanbaru.
Pembacaan deklarasi anti terorisme ini dibacakan langsung oleh Presiden Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) UNRI, Randi Andiyana. Berikut isi deklarasinya yang dibacakan:
1. Kami mahasiswa UNRI kelembagaan mahasiswa UNRI serta seluruh civitas akademika UNRI mengecam keras setiap aksi terorisme, tindak intoleran, dan penyebaran paham-paham radikal yang membunuh martabat kemanusiaan, memicu keresahan dan kecurigaan terhadap mahasiswa, maupun masyarakat Riau pada khususnya dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
2. Kami mahasiswa UNRI, kelambagaan UNRI dan seluruh civitas akademika UNRI bersatu padu melawan tindakan terorisme intoleran serta paham radikalisme yang sedang menjangkiti generasi muda.
3. Kami mahasiswa UNRI, kelembagaan UNRI,dan seluruh civitas akademika memastikan bahwa UNRI tidak terlibat dalam tindakan terorisme, intoleran, ataupun penyebaran paham-paham radikal dan gerakan terorisme yang ingin mengubah NKRI dan ideologi Pancasila.
4. Kami mahasiswa UNRI, kelembagaan UNRI, civitas akademikan meminta para pemimpin publik, pejabat pemerintah, tokoh agama, tokoh masyarakat, pimpinan partai, pimpinan lembaga pendidikan dan organisasi masyarakat agar selalu setia menjunjung tinggi Pancasila sebagai ideologi negara dan filsafat hidup berbangsa dan bermasyarakat, serta tidak mengeluarkan kebijakan ataupun pernyataan yang dapat memecah belah masyarakat yang dapat menimbulkan paham-paham terorismes, intoleran dan radikalisme.
5. Kami mahasiswa UNRI, kelembagaan UNRI dan seluruh civitas akademika akan terlibat aktif dalam mewujudkan proses demokrasi Indonesia yang sesuai nilai-nilai Pancasila, serta akan bahu membahu untuk mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.