Mahasiswa Aceh Harus Jadi Pelopor Moderasi Beragama

Banda Aceh –  Salah satu tantangan yang dihadapi oleh Bangsa Indonesia saat ini, munculnya kelompok yang mengatasnamakan agama, memaksakan keyakinannya terhadap kelompok yang lain. Seringkali konflik yang muncul di masyarakat karena semangat menghargai keberagaman sebagai fitrah Allah semakin memudar.

Hal ini disampaikan oleh Inspektur Jenderal Kementerian Agama RI Faisal Ali Hasyim didepan Mahasiswa Aceh yang saat ini sedang menempuh studi di Universitas Al Azhar di Kairo, Selasa (27/12/2022).

“Mahasiswa Aceh yang saat ini sedang menempuh studi ilmu keagamaan di Mesir harus tampil di barisan depan memberikan pemahaman tentang pentingnya menghargai perbedaan. Mahasiswa Aceh harus menjadi Pelopor Moderasi Beragama,” tegas Faisal Ali, dikutip dari Redaksi Serambi.

Faisal menambahkan bahwa moderasi beragama harus dimaknai sebagai ikhtiar dan proses dinamis dari upaya membangun cara pandang, sikap, dan praktek beragama dalam kehidupan bersama. Pengejawantahan nilai-nilai esensial agama perlu dilakukan dalam konteks perlindungan nilai-nilai kemanusiaan.

Dengan cara ini, maka orientasi memanusiakan manusia maupun membangun kemaslahatan bersama melalui agama bisa diwujudkan.

“Menteri Agama dalam berbagai kesempatan menyatakan agama harus menjadi inspirasi bukan aspirasi,” tegasnya.

Ke depan, pemerintah dalam hal ini Kementerian Agama akan mengoptimalkan peran mahasiswa yang saat ini sedang menempuh studi ilmu keagamaan di Universitas Al Azhar sebagai Pelopor Moderasi Beragama.

Ini diperlukan karena realitas keindonesiaan yang majemuk membutuhkan peran mahasiswa untuk memperkuat tatanan kehidupan harmonis umat beragama di tengah keragaman.

Di sisi lain, Irjen Kemenag ini menyampaikan saat ini Kemenag sedang melakukan evaluasi terhadap pelaksanaan studi lanjutan di luar negeri. Ini diperlukan dalam rangka memperkuat kehadiran negara dalam rangka memberikan perlindungan kepada warga negaranya yang studi di luar negeri.

“Kita perlu melakukan perbaikan tatakelola proses pengiriman mahasiswa yang studi ke luar negeri, agar kita dapat mencegah berbagai permasalahan yang pernah menimpa mahasiswa kita di luar negeri,” tegasnya.

Saat ini diperkirakan ada sekitar 600-an mahasiswa Aceh menempuh studi di berbagai Prodi di Universitas Al Azhar Mesir.