Mosul – Sedikitnya 6 tentara pemerintah mengalami gangguan pernafasan akibat serangan senajta kimia kedua yang diluncurkan pasukan kelompok teroris internasional ISIS selama dua hari di kota Mosul. Upaya kedua ini dilakukan ISIS guna memukul mundur pasukan pemerintah yang telah merebut kembali mayoritas wilayah yang sebelumnya dikuasai ISIS.
Serangan dengan senjata kimia ini terjadi pada Senin (17/04/17) di sebuah wilayah yang baru saja dibebaskan oleh tentara pemerintah di Mosul. Dikutip dari rt.com, Selasa (18/04/17), kawasan yang dimaksud memang masih digunakan sebagian kecil sisa-sisa pasukan ISIS bersembunyi dari kejaran aparat.
Juru bicara pasukan komando operasi ini, Brigjen Yahya Rasool, mengatakan kepada media bahwa 6 pasukannya mengalami gangguan pernafasan akibat seranagan itu, namun keduanya kini telah dirawat intensif dan sebuah investigasi untuk mengetahui jenis gas kimia yang digunakan juga telah dibentuk khusus untuk memecahkan kasus ini.
Sementara itu, dari tempat terpisah, sebuah sumber dari pihak keamanan memberi keterangan kepada kantor berita AhlulBayt bahwa rudal yang digunakan dalam serangan itu berisi chlorine dan diluncurkan dari wilayah al Abar.