Ambon – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) menggandeng Forum Koordinasi Pencegahan Terorism (FKPT) Maluku, menggelar lomba video pendek dalam rangka pencegahan terorisme di kalangan pelajar SMA sederajat. 35 peserta meramaikan kegiatan tersebut.
“Lomba ini mengambil tema ‘Kita Boleh Beda’. Filosofinya adalah bicara sebuah gerakan, ikhtiar kolektif seluruh elemen bangsa dalam rangka membingkai perbedaan untuk pencegahan terorisme,” kata Ketua Bidang Pemberdayaan Pemuda dan Perempuan FKPT Maluku, Ishaka Lalihun, dalam kegiatan Dialog Film sebagai Gagasan Damai di Kalangan Pelajar di Maluku, Kamis (3/11/2016).
Lalihun menambahkan, video pendek dipilih sebagai media yang dilombakan karena dianggap memiliki nilai inovasi, serta menjadikan peserta tidak bosan dan cenderung aktif. “Ini program bagus yang bisa terus dikembangan dan dilaksanakan di tahun-tahun mendatang,” tambahnya.
Pelibatan pelajar dalam pencegahan terorisme melalui lomba video pendek, masih kata Lalihun, menjadi sangat penting apabila melihat hasil survey Lembaga Kajian Islam dan Perdamaian (LaKIP) yang menyebut lebih dari 50 persen di Indonesia menyetujui tindakan radikal atas nama agama.
Dyah Kusumawati, sineas film dokumenter dan akademisi yang menjadi narasumber kegiatan, mengajak generasi muda dapat menjadikan lomba video pendek sebagai pemelajaran, baik teknis atau penyaduran cerita yang mudah dipahami.
“35 video yang saya seleksi bagus-bagus, idenya segar dan isinya menunjukkan sineas memahami persoalan. Ke depan saya yakin adik-adik ini mampu mengemasnya menjadi lebih bagus lagi,” jelas Dyah.
Dari 35 video pendek yang dilombakan di Maluku, nantinya akan ditentukan 3 yang terbaik untuk diikutkan dalam seleksi penentuan 10 besar video terbaik yang dihasilkan dalam kegiatan serupa di 32 provinsi. Dari 10 besar video terbaik tersebut akan dibawa menuju grand final untuk menentukan juara, yang dijadwalkan dilaksanakan pada akhir bulan November 2016.