Bogor – Lomba Karya Jurnalistik BNPT 2018 secara resmi dinyatakan ditutup. Hingga batas akhir pengiriman materi pada tanggal 31 Oktober pukul 23.59 WIB, total terdapat 133 karya yang diterima panitia.
Kepala Subdirektorat Pemberdayaan Masyarakat BNPT, Andi Intang Dulung, menyampaikan ucapan terimakasihnya kepada para jurnalis dan anggota pers mahasiswa yang telah berpartisipasi di gelaran lomba. Keikutsertaan awak media, menurutnya merupakan wujud keikutsertaan dalam upaya pencegahan terorisme.
“Setiap masyarakat bisa terlibat di pencegahan terorisme, termasuk jurnalis dengan karya-karya yang mereka hasilkan,” kata Andi Intang di Bogor, Kamis (1/11/2018).
Dari 133 karya yang diterima panitia, lanjut Andi Intang, selanjutnya akan masuk ke tahap seleksi administrasi. Kelengkapan berkas pendukung meliputi identitas peserta, bukti penayangan, formulir serta surat pernyataan orisinalitas karya dan izin publikasi ulang akan menjadi acuan penilaian. “Syarat naskah seperti panjang pendeknya sesuai ketentuan juga menjadi penilaian di seleksi administrasi,” tambahnya.
Karya yang lolos seleksi administrasi selanjutnya akan masuk ke tahap penjurian yang diagendakan dilaksanakan pada tanggal 21 – 24 November 2018. Lomba Karya Jurnalistik BNPT 2018 menghadirkan 5 orang juri yang terdiri dari perwakilan BNPT dan Dewan Pers dan praktisi jurnalistik.
“Saya sendiri termasuk juri sebagai wakil dari BNPT. Empat lainnya ada Pak Stanley Dewan Pers, Pak Dwidjo Utomo Maksum, Pak Willy Pramudya, dan Pak Abdullah Alamudi,” jelas Andi Intang.
Untuk pengumuman pemenang, masih kata Andi Intang, akan disampaikan dikemas dalam Anugerah Indonesia Damai pada tanggal 30 November 2018. 10 peserta yang menjadi pemenang terbaik akan diundang untuk menerima tropy dan hadiah secara langsung dari Kepala BNPT, Komisarisn Jenderal Polisi Suhardi Alius.
“Kepada sepuluh peserta terbaik juga akan diberikan pembekalan oleh para juri terkait dorongan peningkatan karya dalam konteks pencegahan terorisme,” pungkas Andi Intang.
Lomba karya jurnalistik merupakan upaya pelibatan awak media dalam pencegahan terorisme, sebagai bagian dari program pelibatan masyarakat dalam pencegahan terorisme. Lomba ini sudah dilaksanakan sejak tahun 2017, di mana 32 karya terbaik akan dibukukan sebagai bagian dari kontranarasi terhadap paham radikal terorisme. [shk/shk]