Derna – Pasukan Tentara Nasional Libya (LNA) mengklaim pembebasan wilayah Kota Derna di timur Libya yang saat ini dikuasai koalisi kelompok Islamic State (ISIS) yakni Al-Qaeda tinggal menghitung hari.
Kota Derna menjadi satu-satunya wilayah di Libya Timur yang berada di luar kendali LNA. Meski begitu, selama hampir dua tahun LNA sudah mengepung Derna dan membuat pendudukan di wilayah tersebut kesulitan mengakses bantuan kemanusiaan.
“Kemenangan tinggal menghitung hari. Kami tinggal membersihkan pinggiran Kota Derna dari para milisi di sana,” kata Panglima Militer Libya, Khalifa Haftar yang dikutip Al-Arabiya, Rabu (6/6).
Dilanjutkan Haftar, setelah pembebasan wilayah pasukannya akan menyebar ke seluruh kota untuk mengendalikan semua bidang dan infrastruktur. Pun begitu, Haftar juga meminta para tentara Libya untuk menjamin keamanan penduduk dan memasang pertahanan untuk keamanan tambahan.
Diberitakan juga oleh Al-Arabiya, beberapa anggota pasukan Haftar dilaporkan telah terlibat dalam kejahatan perang, termasuk Mahmud al-Werfalli, selaku komandan Brigade Al-Saiqa yang bermarkas di Kota Benghazi di Libya.
Menurut Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM), pengendalian situasi di Derna sangat penting. Dalam jajak pendapat IOM sejak pertempuran dimulai, lebih dari tiga pekan lalu di Derna sedikitnya ada 425 keluarga di mana sebanyak 2.125 orang melarikan diri dari kota.
Pada hari Jumat lalu, misi PBB di Libya mengatakan setidaknya 17 warga sipil, termasuk dua anak, telah tewas dan 22 lainnya, termasuk tujuh anak-anak, terluka dalam pertempuran sejak 16 Mei lalu.
Dikatakan juga bahwa eskalasi pertempuran hampir mencapai tingkat kekhawatiran pada pekan lalu dan penyerangan ISIS semakin dekat dengan daerah padat penduduk.