Semarang – Perguruan Tinggi sebagai lembaga pendidikan yang menyiapkan para generasi penerus bangsa harus benar-benar terbebas dari penyebaran paham paham radikalisme yang bersifat negatif seperti intolerasi, anti Pancasila, anti NKRI dan paham-paham takfiri. Radikalsme negatif itu harus benar-benar hilang dari lingkungan perguruan tinggi.
Untuk itu Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi/LL Dikti (dulu bernama Kopertis) wilayah VI Jawa Tengah, bekerjasama dengan Universitas 17 Agustus 1945 (Untag) Semarang mengumpulkan sebanyak 300 lebih pimpinan Perguruan Tinggi se-Wilayah Jawa Tengah dan dosen di lingkungan Untag Semarang untuk mengikuti Sosialisasi Penguatan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) Dalam Menangkal Radikalisme.
Acara yang menghadirkan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Komjen Pol. Drs. Suhardi Alius, MH, sebagai pembicara utama ini digelar di Graha Kebangsaan, Untag Semarang, Jumat (10/8/2018)
Kepala LL Dikti Wilayah VI Jawa Tengah, Prof. Dr. DYP Sugiharto, M.Pd. Kons, menjelaskan pihaknya sengaja menggelar acara sosialisasi tersebut dengan maksud ingin meningkatkan perwujudan fungsi dari perguruan tinggi, terutama dalam menangkal paham-paham radikalsime tersebut..
“Karena sesuai dengan amanat undang-undang Nomor 12 tentang pendidikan tinggi dimana salah satunya yaitu menjadi institusi yang diandalkan dan ikut berkontribusi aktif dalam menyelesaikan masalah masalah persoalan bangsa,” ujar Prof. Dr. DYP Sugiharto, M.Pd. Kons di lokasi acara..
Di sisi yang lain menurutnya, perguruan tinggi juga memiliki fungsi untuk mempersiapkan para generasi generasi penerus sebagai calon pemimpin bangsa melalui lulusannya. Aplagi dinamika mahasiswa pada saati ini dihadapkan pada berbagai informasi stimulus-stimulus yang tidak semuanya positif yang kadang menjadi pengarah mahasiswa untuk terjebak pada pikiran-pikiran radikalisme yang negatif.
“Kalau hal tersebut dibiarkan tentunya akan sangat mengganggu pencapaian tujuan tersebut. Oleh karena itu pimpinan perguruan tinggi swasta di Jawa Tengah yang jumlahnya ada 257 dengan 340 ribuan Mahasiwa di Jawa Tengah menjadi potensi yang strategis untuk ikut mensejahterakan dan mengamankan Jawa Tengah,” ujarnya.
Untuk mengantisipasi terhadap hal-hal yang negatif yang dapat menjebak mahasiswa kepada pikiran atau pemahaman-pemahaman radikalisme negatif ini menjadi harus diantisipasi sejak dini. Untuk itu pihaknya besyukur sekali Kepala BNPT dapat hadir untuk memberikan informasi mutakhir, akurat, mendasar dan komprehensif kepada para pimpinan Peguruan Tinggi Swasta di Wilayah Jawa Tengah ini.
“Dengan apa yang disampaikan Kepala BNPT tersebut kami berharap para pimpinan Perguruan Tinggi Swasta akan langsung dapat Menindaklanjuti untuk melakukan antisipasi dalam melakukan penangkalan radikalisme di kampusnya masing-masing,” ujar Prof. Sugiharto.
Dalam ksempatan yang sama Rektor Untag Semarang, Dr. Drs H. Suparno, M.Si, mengatakan bahwa pihaknya akan berusaha secara maksimal dalam mengantisipoasi penyebaran paham radikalisme negatif di lingkungan kampus yang dipimpinnya.
“Sebagai Kampus merah putih, kampus yang berwawasan nasionalisme dan kebangsaan, kami siap untuk melaksanakan tugas ini. Wawasan Kebangsaan akan kami kedepankan dan kami sosialisasikan kepada para mahasiswa kami nantinya” ujar Dr H. Suparno.
Pihaknya pun juga menyampaikan terima kasih kepada pihak LL Dikti yang telah mempercayakan kepada Untag untuk dapat menggekar acara sosialisasi tersebut. “Mudah-mudahan dengan kehadiran Kepala BNPT ini bisa memberikan suatu pencerhana kepada pimpinan perguruan tinggi khususnya pada Untag tercinta,” ujarnya.
Sementara itu Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo yang turut hadir dan berkesempatan untuk membuka acara tersebut juga mengapresiasi apa yang telah dilakukan pihak LL Dikti tersebut. Dirimya juga berharap agar kedepan Kepala BNPT juga bisa memberikan paparan kepada lingkungan masyarakat Jawa Tengah.
“Saat seluruh Gubenur dikumpulkan oleh bapak Mendagri di Jakarta, kami mendapatkan paparan dari Kepala BNPT. Ini baik sekali sehingga kami harus ikut terlibat mengawasi dan mengantisipasi agar penyebaran paham-paham tersebut tidak tumbuh di masyarakat. Untuk itu kami berharap tidak hanya di lingkungan perguruan tinggi saja, kami berharap bapak Kepala BNPT juga bisa memberikan papaqran serupa kepada masyarakat. Nanti kami akan kumpulkan tokoh-tokoh agama dan masyarakat Jawa Tengah juga untuk mendapatkan paparan langsung dari bapak Kepala BNPT,” ujar Ganjar Pranowo.
Selain itu hadir pula Kapolda Jawa Tengah, Irjen Pol. Condro Kirono, Sekretaris Daerah Provinsi Jawa tengah, Sri Puryono, Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Jawa Tengah, Sadiman, SH dan usnur Forum Komunkasi Pimpinan Daerah (Forkompinda) Jawa Tebgah lainnya.