Jakarta – Reni Astuti Wakil Ketua DPRD Kota Surabaya mengatakan bahwa literasi keagamaan memperkuat toleransi dalam keberagaman di wilayah setempat.
“Kami berharap nilai keagamaan yang diyakini anak-anak di Surabaya ini akan mengantarkan pada kesuksesannya di masa depan,” kata Reni Astuti, Minggu (19/3/2023).
Melansir dari Antara, hal itu juga disampaikan Reni saat menghadiri Semangat Literasi Keagamaan Arek-Arek Suroboyo (Selaras) yang digelar Pemkot Surabaya di rumah ibadah enam agama, Royal Residence, Wiyung, pada Sabtu (18/3).
Enam rumah ibadah itu meliputi Masjid al-Muhajirin, Vihara Buddhayana Royal Residence, Gereja Katolik Kapel Santo Yustinus, Klenteng Konghucu Delapan Kebajikan, Pura Sakti Raden Wijaya, dan GKI Wiyung Royal Residence.
Menurut Reni, kegiatan Selaras ini penting sebagai upaya merawat kebhinnekaan, inklusifitas, dan toleransi sejak dini di Surabaya.
“Hal ini juga sebagai upaya untuk membangun kebersamaan, untuk menghargai perbedaan, dan merasakan kebersamaan di antara anak-anak,” katanya.
Tokoh perempuan Kota Surabaya itu berpesan agar semangat dan karakter kebaikan yang ada pada diri anak-anak sejak dini kian terjalin harmonis seiring dengan kehidupan sosial bermasyarakat.
“Semoga anak-anak menjadi pribadi yang baik, pribadi yang rukun, bersama-sama menjadikan Surabaya menjadi kota yang terus maju, aman, nyaman, dan damai untuk semuanya,” kata dia.
Dalam kegiatan Selaras itu, sekaligus digelar juga penyerahan penerima beasiswa penghafal kitab suci kepada sekitar 1.300 pelajar di Surabaya mulai dari mereka yang berada di jenjang TK, SD, hingga SMP.
Eri Cahyadi Wali Kota Surabaya pada saat menyerahkan beasiswa mengatakan, Kota Surabaya dalam upaya merebut kemerdekaan negara Indonesia saat bertempur melawan Sekutu dilakukan oleh berbagai lintas agama.
“Berarti anak-anak penghafal kitab suci harus bisa mengajarkan arti-arti yang ada dalam kitab sucinya masing-masing,” kata Eri Cahyadi.
Menurut dia, pendidikan keagamaan harus ditanamkan sejak dini kepada anak-anak di Surabaya. Eri pun meminta pada para orang tua untuk mendidik anak-anaknya dengan berlandaskan ilmu keagamaan.