Literasi Digital Penting Untuk Jaga Persatuan dan Kesatuan dari Ancaman Radikalisme

Jakarta – Dalam rangka kampanye Gerakan Nasional Literasi Digital di Indonesia, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi menyelenggarakan webinar Literasi Digital #MakinCakapDigital 2023 untuk segmen komunitas di wilayah Kabupaten Parimo, Sulawesi Tengah Senin (29/5/2023). Kegiatan itu mengambil tema dengan tema “Tangkal Radikalisme di Media Sosial”.

“Literasi digital penting untuk menjaga persatuan dan mencegah radikalisme,” ungkap Dosen dan Praktisi Pregional Treasurer Member Asian Council for Small Business, E Rizky Wulandari, saat menjadi narasumber kegiatan literasi digital #makincakapdigital 2023 untuk segmen komunitas di Kabupaten Parimo, Sulawesi Tengah, Senin (29/5/2023), dikutip dari siaran pers Kominfo.

Dengan literasi digital, seseorang akan bisa mengevaluasi informasi yang valid dan membedakan antara informasi fakta dengan propaganda. Lalu, meningkatkan kesadaran tentang risiko online, di mana tidak hanya hal positif yang beredar, tetapi ada pula konten-konten negatif yang menyesatkan.

Selain itu, literasi digital juga akan memupuk pemahaman yang inklusif dan toleran, serta mendorong partisipasi aktif dalam ruang digital. Dengan itu, diharapkan masyarakat juga bisa mengenal bentuk radikalisme seperti penyebaran propaganda ekstrem, rekrutmen dan pengaruh individu, terdapat unsur penghinaan dan ancaman, penyebaran konten ekstremis dan kekerasan, serta provokasi penyebaran ujaran kebencian.

Keberadaan internet memberi kemudahan bagi setiap orang untuk membangun relasi. Di sanalah celah bagi konten negatif seperti ujaran kebencian dan radikalisme ikut masuk, salah satunya menggunakan media sosial yang mudah sekali diakses oleh pengguna internet.

We Are Social dan HootSuit bahkan menyebut bahwa pada awal tahun 2023 pengguna internet di Indonesia mencapai 212,9 juta atau 77 persen dari total populasi. Namun, seiring bertambahnya pengguna, hal itu belum diikuti dengan peningkatan kemampuan literasi digital. Data Badan Pusat Statistik (BPS) 2018 pun menyebutkan bahwa dari tiga subindeks, Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi (IP-TIK) Indonesia, subindeks keahlian yang memiliki skor paling rendah dari data yang dirilis 2019.

Salah satu ancaman di dunia maya dengan beredarnya konten-konten negatif adalah ujaran kebencian dan radikalisme yang bisa mengancam persatuan dan keamanan nasional. Radikalisme merupakan paham atau aliran yang radikal dalam politik, yang menginginkan perubahan atau pembaruan sosial dan politik dengan cara kekerasan atau sikap ekstrem dalam aliran politik.

Sebagai informasi, Webinar Makin Cakap Digital merupakan salah satu rangkaian kegiatan dalam program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) bersama Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi.

Kali ini hadir pembicara-pembicara program kegiatan Literasi Digital #MakinCakapDigital di tahun 2023 yang ahli di bidangnya untuk berbagi, antara lain Founder Seribu Harapan untuk Jakarta, Bang Wahib; Dosen dan Praktisi Pregional Treasurer Member Asian Council for Small Business, E Rizky Wulandari; serta Ketua Komisariat Alkhairaat Kabupaten Parigi Moutong, Adrudin Nur.

Adapun informasi lebih lanjut mengenai literasi digital dan info kegiatan dapat diakses melalui Website literasidigital.id atau event.literasidigital.id, atau akun Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Literasi Digital Kominfo dan Youtube Literasi Digital Kominfo.